Cara China Cegah Mudik Imlek 2021, Salah Satunya Iming-Iming Angpau

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 30 Januari 2021 09:44 WIB
Ilustrasi (Foto : Reuters)
Share :

SALAH satu mobilitas manusia terbesar sedunia baru saja dimulai di China. Jutaan orang di negara itu akan mudik ke seluruh penjuru daerah, melintas perjalanan sejauh ribuan kilometer, untuk merayakan Imlek yang akan jatuh pada 12 Februari mendatang.

Bagi banyak penduduk China, Imlek adalah satu-satunya peristiwa dalam setahun untuk bertemu dengan keluarga. Hampir semua warga China tak ingin melewatkan perayaan ini.

Namun muncul kekhawatiran bahwa musim mudik yang dalam bahasa lokal dikenal dengan istilah Chunyun ini bakal menjadi ajang penyebaran virus corona. Musim mudik Imlek di China tahun lalu diyakini pemicu besar pandemi Covid-19.

Saat ini pemerintah China menghadapi dilema. Dapatkah China meyakinkan warganya untuk tetap tinggal di rumah tanpa harus membatalkan perayaan tahunan terbesar mereka? Salah satu upaya yang dilakukan adalah iming-iming angpau agar warganya tidak mudik.

Aturan Tegas

Perayaan Imlek di China berlangsung dari 28 Januari sampai 8 Maret. Selama periode itu penduduk China diyakini bakal melakukan perjalanan ribuan kilometer, jelang dan setelah Imlek yang jatuh tanggal 12 Februari.

Pada masa-masa sebelumnya, terjadi hingga tiga miliar perjalanan pada musim mudik ini. Namun tahun 2020, saat virus corona mulai menjangkiti warga China dan pembatasan perjalanan diterapkan, jumlah perjalanan mudik turun lebih dari setengahnya.

Sementara tahun ini, seiring kehidupan berangsur normal di berbagai wilayah China, otoritas lokal memprediksi selama periode Chunyun akan terjadi 1,7 miliar perjalanan mudik. Sebelum arus perjalanan benar-benar bergulir, China berencana memberikan vaksin Covid-19 kepada 50 juta orang atau 3,5% dari total populasi.

Pada saat bersamaan, muncul sejumlah klaster Covid-19 baru di China, terutama di pedesaan. Kota Tonghua di Provinsi Jilin yang memiliki populasi dua juta orang ditutup setelah muncul 13 kasus positif Covid-19 awal Januari lalu.

Orang-orang yang berada di wilayah dengan kasus positif Covid-19 mendapatkan pesan yang jelas, bahwa mereka tidak dapat melakukan perjalanan mudik pada perayaan Imlek ini. Dan penduduk di daerah yang tidak diisolasi secara ketat pun akan menghadapi kesulitan untuk mudik.

Komisi Kesehatan Nasional China mewajibkan setiap orang yang kembali ke pedesaan untuk menunjukkan hasil negatif tes Covid-19. Hasil itu harus dikeluarkan tujuh hari sebelum keberangkatan mereka. Orang-orang dalam kategori ini juga harus menjalani "observasi di rumah" selama 14 hari. Selama masa pengawasan ini mereka tetap dapat meninggalkan rumah, tapi wajib memantau suhu tubuh setiap hari.

Baca Juga : Sekjen PP Muhammadiyah: Suruh Abu Janda Belajar Ngaji Dulu

Baca Juga : Abu Janda Jadi Trending Topic, Warganet Bingung Polisi Belum Bersikap

Namun selama masa itu, mereka tidak akan diizinkan mengikuti pertemuan yang dihadiri banyak orang. Setiap tujuh hari mereka juga harus menjalani tes Covid-19. Di media sosial, banyak warga China menilai kebijakan itu akan sangat berdampak pada perantau, terutama yang bekerja di kota dan mudik ke desa.

Kebijakan itu juga dianggap tidak praktis dan terlalu mahal. Meski begitu, otoritas China yakin ini adalah pencegahan yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya