Sejak saat itu kamar 308 di Inna Samudera Beach Hotel dipercaya banyak orang dihuni Nyi Roro Kidul. Kamar tersebut tak pernah disewakan kepada tamu dan ditata dengan penuh kebesaran sebagai tempat bersemayamnya seorang ratu.
Kisah misterius lain juga ditemui para nelayan. Acil mengkisahkan banyak nelayan yang secara tidak terduga (bahasa Sunda: kawenehan) melihat sosok putri cantik jelita yang tiba-tiba muncul dari balik gulungan ombak. Mereka percaya jika Ratu Kidul menampakan diri akan terjadi musibah.
Maka untuk meredam kemarahan Ratu Kidul, setiap bulan April nelayan Pelabuhan ratu melakukan Upacara Laut berupa persembahan kepala kerbau dan sesaji lain. Tujuannya, agar mendapat keselamatan, perlindungan, dan hasil tangkapan ikan yang melimpah.
Kendati kamar 308 tak pernah disewakan, tapi pengunjung yang menyambangi kamar itu tak pernah sepi. Tempat ini hampir setiap hari selalu dikunjungi orang. Kebanyakan dari mereka datang untuk mendapatkan ilham.
"Bahkan, ada di antara mereka yang khusus datang untuk meminta sesuatu, mulai dari ilmu kekebalan sampai yang dapat menyembuhkan orang lain. Tak cuma masyarakat biasa, pejabat, artis dan tokoh masyarakat juga mengunjungi kamar itu,"ujar Acil.
Acil menuturkan bahwa sesajen untuk Sang Nyai, selalu diganti setiap hari. Selain makanan, minuman dan bunga, terdapat juga alat kecantikan perempuan.
Beberapa lukisan terpampang menghiasi kamar. Uniknya menurut Acil, walau berasal dari hasil karya pelukis yang berbeda, wajah Ratu Kidul dalam lukisan, tampak sama. Warna hijau yang konon merupakan warna favorit Ratu Pantai Laut Selatan, mendominasi kamar.
Dijelaskan oleh Acil posisi kamar itu langsung menghadap ke pantai. Di dalam kamar ditaruh sebuah kotak amal yang isinya akan disumbangkan kepada anak yatim piatu yang ada di sekitar Pelabuhan Ratu. Terdapat pula sebuah meja rias yang dilengkapi berbagai alat kosmetik dan kursi rias.
Kamar yang sudah berusia 37 tahun ini juga dilengkapi dengan sebuah kamar mandi lengkap dengan aksesorinya. Tapi, kamar mandi ini tak dipergunakan untuk umum. Apa pula lemari kaca berisi berbagai gaun yang semuanya berwarna hijau keemasan. Konon, semua itu adalah permintaan khusus dari Nyi Roro Kidul.
Lalu siapa Ratu Kidul itu? Acil menceritakan bahwa menurut legenda masyarakat pesisir selatan Jawa Barat, Nyi Loro Kidul atau Ratu Kidul adalah penjelmaan dari Putri Kadita, salah satu putri tercantik Prabu Siliwangi.
Syahdan pada masa Prabu Siliwangi memerintah di Kerajaan Pajajaran , ia memiliki seorang permaisuri cantik dan sejumlah selir. Suatu ketika sang permaisuri melahirkan anak perempuan cantik pula, bahkan melebihi kecantikan ibundanya. Ia dinamai Putri Kadita, putri nan cantik jelita.
Kebaikan hati dan kecantikan Putri Kadita menimbulkan rasa iri para selir yang takut tersisih dari hadapan Prabu Siliwangi. Mereka bersekongkol menghancurkan kehidupan Putri Kadita dan ibunya. Keduanya diguna-guna hingga menderita sakit kulit yang sangat parah di sekujur tubuh.
Di bawah pengaruh sihir para selir, Prabu Siliwangi pun mengusir keduanya dari keraton karena dikhawatirkan mereka akan mendatangkan malapetaka bagi kerajaan.
Dalam kondisi mengenaskan, Putri Kadita dan ibunya pergi tanpa tujuan yang jelas. Sang permaisuri tewas dalam pengembaraan, sedangkan Putri Kadita terus berjalan ke selatan sampai akhirnya tiba di sebuah bukit terjal di Pantai Karanghawu dengan deburan ombak dahsyat dan pemandangan alam yang indah. Karena amat kelelahan, Putri Kadita tertidur pulas.
Dalam tidur ia bermimpi bertemu dengan orang suci yang menasihati agar sang putri menyucikan diri dengan melompat ke laut untuk mendapatkan kesembuhan, mengembalikan kecantikannya, sekaligus beroleh kekuatan supranatural untuk membalas penderitaan yang dia alami.
Begitu terbangun, tanpa ragu Putri Kadita melompat dari tebing curam ke tengah gulungan ombak, dan tenggelam ke dasar Laut Selatan. Mimpinya pun menjadi kenyataan. Selain sembuh dan kembali cantik, ia juga beroleh kekuatan supranatural serta keabadian. Namun, sang putri harus tetap bersemayam di Laut Selatan. Sejak itu ia menjelma menjadi Ratu Kidul,sang Ratu Penguasa Laut Selatan.
(Khafid Mardiyansyah)