YANGON - Para demonstran anti-kudeta militer di Myanmar membuat telur Paskah bergambar simbol perlawanan pada Minggu (4/4). Mereka mengunggah foto-foto telur dengan slogan-slogan setelah upacara penyalaan lilin di seluruh negara itu untuk mengenang mereka yang tewas sejak kudeta 1 Februari.
Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik (AAPP), kelompok aktivis yang memonitor korban dan penangkapan sejak militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi, mengatakan jumlah korban tewas telah naik menjadi 557.
“Orang-orang di seluruh Burma terus berunjuk rasa demi diakhirinya kediktatoran, demi demokrasi dan HAM,” kata kelompok itu.
(Baca juga: Menlu Yordania Tuding Mantan Putra Mahkota Konspirasi dengan Asing)
Terlepas dari berbagai pembunuhan itu, para demonstran turun ke jalan setiap hari, seringkali dalam kelompok-kelompok kecil di kota-kota kecil. Mereka menolak kekuasaan militer satu dasawarsa menuju demokrasi. Pada malam hari, orang-orang berkumpul menyalakan lilin.