Kisah Petrik, Asisten Tukul Arwana Pulang ke Desa Jualan Ayam Goreng

JAKARTA - Beberapa tahun lalu, di acara televisi swasta, wajah bulatnya sering hilir mudik di layar kaca. Dengan perut tambun, kepala plontos dan wajah kocak, gampang dikenali pemirsa TV.

Ia adalah mantan asisten pelawak Tukul Arwana bernama Amar Sodiq atau yang memiliki nama beken Petrik. "Pendek tapi nyentrik," ucapnya sambil tertawa lepas, Sabtu (10/4/2021).

Nama Petrix mulai dikenal sejak mengikuti audisi pelawak yang diselenggarakan oleh sebuah stasiun televisi. Saat itu yang menjadi dewan juri adalah Tukul Arwana dan almarhum Gogon Srimulat.

Tukul yang melihat bakat dan potensi Petrix, lantas mengajaknya bergabung dalam tim manajemennya pada tahun 2005. Petrix lalu kerap diajak tampil dalam beberapa acara yang dibintangi Tukul.

Bergabungnya Petrix di manajemen Tukul Arwana menjadi titik awal karirnya di dunia entertainment. Ia juga memutuskan meninggalkan kampung halamannya di Ambarawa, dan pindah ke Jakarta.

Baca juga: Tukul Arwana Dituduh Netizen Artis TA Prostitusi Online Trending Topik di Twitter

Dia mengaku belajar banyak dari Tukul. Mulai dari komedi, akting, dan lain-lain. "Makanya saya sangat berterima kasih dengan beliau. Tanpa bimbingan dari beliau, saya bukan apa-apa," ucapnya di desa Gondoriyo, Ambarawa, Semarang.

Baca juga: Tak Kunjung Dilamar, Meggy Diaz Ungkap Belum Bertemu Keluarga Tukul

Bergabung bersama manajemen Tukul, tidak dipungkiri ikut mengangkat nama Petrik di panggung dunia hiburan. Karenanya dia kerap mendapat tawaran untuk membintangi film, sinetron, maupun menjadi bintang iklan.

Masa-masa kejayaannya sempat dinikmati selama belasan tahun. Beberapa sinetron yang pernah dibintangi Petrik di antaranya Jin & Jun, Nino manusia ikan, Putri duyung, serta beberapa judul FTV.

Sedang film layar lebar dia pernah tercatat membintangi Liburan Seru (film anak-anak), lalu Pintu Kamar Sebelah (horor), serta Masuka Masukin Aja (film komedi).

Perkenalan dengan Tukul juga membuat salah satu impiannya untuk berfemu para tokoh Srimulat terwujud. Sebab Petrik sempat diundang sebagai artis pendukung dalam sebuah acara Ketoprak Humor bersama Srimulat di sebuah stasiun televisi swasta.

Lepas dari Tukul, tawaran manggung masih tetap banyak. Tak hanya yang bersifat on air, Petrix juga sering tampil di berbagai panggung off air.

Akhirnya pada 2018 kemarin, Petrik memutuskan pulang kampung , setelah hampir 15 tahun tinggal di Jakarta. Dia ingin mengembangkan usaha kuliner di Ambarawa.

Selain aktif di dunia hiburan, ia telah membuka usaha kuliner. Usaha itu sudah dijalankan sejak tahun 2010. Dengan menggunakan namanya sebagai brand, Petrik membuka usaha ayam goreng berlabel Petrix Fried Chicken (PFC) di kawasan Perum Peruri Cileduk, Tangerang.

Ia lebih serius lagi mengembangkan usahanya setelah lepas dari tim Tukul. Saat ia pulang kampung, PFC diteruskan di Ambarawa.

"Alhamdulillah, PFC ini masih tetap bertahan di Ambarawa hingga sekarang. Meski logonya sempat beberapa kali gonta ganti," katanya.

"Awalnya sempat buka pecel kampung Jawa juga. Tapi seiring berjalannya waktu, pecelnya saya tutup. Dan fokus ke PFC. Sedangkan untuk pelengkap, saya juga menyediakan berbagai jenis gorengan," tambahnya.

Ia mengeluh dampak wabah Corona yang memukul usahanya. Akibat mewabahnya virus corona beberapa bulan terakhir, banyak jadual syuting Petrik yang terpaksa harus dibatalkan. Setidaknya ada beberapa judul film dan sinetron serta iklan yang harus dibatalkan, seiring belum redanya wabah ini.

"Sebenernya ada dua job. Satu sinetron ping Pura Pura Kaya di SCTV, tapi baru berjalan 4 episode dicancel gara-gara Covid-19. Lalu ada iklan semen 3 Roda juga dicancel. Tahun ini ada juga iklan Honda Genio, tapi juga belum tayang karena Corona," cetusnya sedih.

(Fakhrizal Fakhri )