PALEMBANG - Petani di Sumatera Selatan tidak perlu khawatir untuk menghadapi musim tanam kedua April-Mei. Sebab, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), sudah stok pupuk sebanyak 300 ribu ton, terdiri dari pupuk subsidi maupun non-subsidi.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy berharap pupuk bisa digunakan dengan baik.
"Kita berharap petani bisa menerapkan pemupukan berimbang agar pupuk subsidi yang didapat mencukupi. Petani juga jangan terlalu ketergantungan dengan pupuk subsidi. Manfaatkan juga pupuk non-subsidi jika dibutuhkan sehingga pertanian tidak terganggu," katanya, Senin (26/4/2021).
Sementara Direktur PT Pusri Tri Wahyudi Saleh, mengatakan, stok pupuk itu dipastikan mencukupi kebutuhan petani. Ia mengatakan, Pusri memastikan kebutuhan pupuk itu tersedia untuk pupuk subsidi dan pupuk komersil.
Terkait pupuk subsidi, lanjut dia, pemerintah mengalokasikan 9 juta ton dari 24 juta ton kebutuhan petani.
“Jadi memang pasti tidak mencukupi kebutuhan pupuk subsidi ini, tapi kita (Pusri) juga tidak bisa memaksakan karena terkait keuangan negara,” katanya.
Untuk itu, Pusri akan terus mengedukasi petani agar tepat dalam pemupukan agar produktivitas pertanian meningkat.
“Memang ada selisih harga antara pupuk subsidi dengan pupuk komersil, tapi dapat tertutupi dengan peningkatan produktivitas,” ujarnya.
Sejauh ini Pusri sudah meluncurkan pupuk NPK singkong yang mampu meningkatkan produksi dari 20 ton per hektare menjadi 40 ton per hektare.
Pada 2021 Pusri berkewajiban menyalurkan 230.000 ton pupuk urea dan NPK bersubsidi ke 17 kabupaten/kota di Sumsel.
CM
(Yaomi Suhayatmi)