Peninggalan Keraton Kanoman, Lonceng Perunggu Hadiah Thomas Raffles hingga Sumur Bertuah

Doddy Handoko , Jurnalis
Selasa 11 Mei 2021 06:45 WIB
Keraton Kanoman (foto: ist)
Share :

JAKARTA - Keraton Kanoman merupakan salah satu dari dua bangunan kesultanan Cirebon. setelah berdiri keraton Kanoman pada tahun 1678 Masehi, Kesultanan Cirebon terdiri dari keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman.

Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada sekitar tahun 1678 Masehi. Keraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal, seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana.

Baca juga:  Ritual Sebar Apem di Makam Pujangga R.Ng Yosodipuro

Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal dengan Syarif Hidayatullah.

Di keraton ini masih terdapat barang barang, seperti dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana. Di sudut Istana ada bangunan yang disebut Garuda Mungkur, konon berfungsi sebagai tempat parkir kendaraan Sultan.

"Di atas bangunan ini ada lonceng berbahan perunggu, hadiah dari Gubernur Rafles yang dulu digunakan sebagai alat pinata waktu. Namun sejak tahun 1950, lonceng ini tidak difungsikan karena retak," jelas Kepala Rumah Tangga Kraton, Pangeran Muhammad Abdullah (Ki Gede Kanoman).

Baca juga:  7 Orang Tewas Tertimbun Longsor Tambang Emas di Solok Selatan

Di sebelah kiri dari arah depan Mande Mastaka, atau secara keseluruhan dapat diartikan sebagai Istana Kesultanan Kanoman, terdapat gedung Pedaleman Sultan, Kaputran, dan Kaputren.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya