Dua orang ditangkap setelah "serangan", menurut media Prancis. Identitas mereka belum terungkap. Insiden itu segera dikutuk oleh kelas politik Prancis.
Perdana Menteri Jean Castex mencapnya sebagai penghinaan terhadap demokrasi. “Sangat jelas bahwa demokrasilah yang menjadi sasaran,” katanya kepada Majelis Nasional hanya beberapa menit setelah insiden itu.
Para anggota parlemen juga dengan suara bulat mengecam insiden tersebut dan menyatakan dukungan mereka terhadap Macron.
Bahkan beberapa lawan politik presiden menyatakan solidaritas dengannya. “Jika debat demokrasi bisa menjadi pahit, itu sama sekali tidak dapat mentolerir kekerasan fisik,” kata ketua Reli Nasional sayap kanan, Marine Le Pen, menambahkan dalam sebuah posting Twitter bahwa dia “sangat mengutuk agresi fisik yang tidak dapat ditoleransi yang menargetkan presiden republik”.
(Rahman Asmardika)