JAKARTA - Puluhan transgender dan transpuan mendatangi kantor Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Barat pada Jumat (13/8/2021). Kedatangan mereka diketahui ingin membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Salah satu transgender bernama Sumanto (25 tahun) mengatakan, kedatangannya bersama transgender lain ke Dukcapil DKI Jakarta difasilitasi oleh Mami Yuli. Mami merupakan ketua dari salah satu komunitas waria di daerahnya.
BACA JUGA: Transgender Bisa Buat KK & KTP, tapi Harus Pakai Nama Asli
"Saya sudah 3 tahun udah ngurus (di Dukcapil Depok) tapi lama, saya ngurus saya balik lagi ke sana alasannya blangko ngga ada, blangkonya belum dikirim kelurahannya," kata waria yang akrab disapa Dea Alifota ini kepada wartawan saat ditemui, Jumat (13/8/2021).
Waria yang sudah ditinggal oleh ayah dan ibunya sejak remaja itu hanya bermodalkan kartu keluarga (KK) lama sebagai syarat pendataan ke Ditjen Dukcapil. Selain itu, ia meminta surat domisili kepada ketua Rukun Tetangga (RT) tempat tinggalnya melalui Mami Yuli.
BACA JUGA: Di Negara Ini, Jadi Perempuan Transgender Bisa Dijebloskan ke Penjara
"Saya asli Jawa Tengah, karena ibu bapak pindah Depok jadi semua ganti ke Depok semua surat-suratnya," tutur Dea.
Sementara itu, Mami Yuli, ketua komunitas transgender yang menjadi penanggungjawab dari puluhan rekannya itu mengaku iba kepada rekan-rekannya yang belum memiliki KTP. Sebab, dengan adanya KTP, rekan-rekannya tak lagi sulit untuk keperluan berbagai hal, salah satunya untuk daftar vaksin.