Peti mati kardus awalnya dibuat untuk korban Covid-19, tapi menjadi semakin terkenal di antara para pemerhati lingkungan. Sebanyak 350 peti mati kayu telah dikirim sejak awal 2020 dan pabrik tersebut tengah mengerjakan 150 peti lagi yang dipesan oleh dewan.
“Sebagian besar orang di negeri ini mendukung apa yang kami lakukan. Masalahnya sekarang adalah bagaimana memasoknya. Kita tengah berupaya menanggulanginya,” ungkapnya.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan penguncian total pada Jumat untuk 10 hari ke depan guna menahan lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan tingginya penyebaran varian Delta.
(Susi Susanti)