Ancaman Keamanan, Kedubes AS Peringatkan Warganya Hindari Bandara Kabul

Agregasi VOA, Jurnalis
Sabtu 28 Agustus 2021 17:26 WIB
Evakuasi warga dari Afghanistan (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) menyerukan kepada seluruh warganya untuk tidak mendatangi bandara Kabul karena ancaman keamanan. Jika berada di dekat salah satu dari empat pintu gerbang bandara itu, mereka diminta untuk segera pergi. Demikian petikan pernyataan yang di-posting Departemen Luar Negeri AS di situsnya pada Jumat (27/8).

Peringatan itu datang sehari setelah seorang pembom bunuh diri menewaskan lebih dari 170 warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika di luar bandara Kabul.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan Amerika percaya ada ancaman “yang spesifik dan kredibel” terhadap bandara; dan bahwa “kami tentu siap dan memperkirakan akan ada upaya (teror.red) di masa depan.”

Ancaman keamanan telah membuat upaya evakuasi warga Amerika dan warga Afghanistan menjadi lebih sulit.

(Baca juga: Inggris Berusaha Hancurkan Dokumen Sensitif yang Tersebar di Tanah Saat Evakuasi dari Afghanistan)

“Tampaknya tidak ada upaya bersama untuk mengeluarkan SIV (Special Immigrant Visa) saat ini,” ujar seorang pejabat Departemen Luar Negeri pada VOA di bandara di Kabul.

Namun Departemen Luar Negeri masih berupaya keras mengevakuasi staf kedutaan, warga negara Amerika dan penduduk tetap Amerika.

Departemen Pertahanan Amerika, pada Jumat (27/8), mengatakan serangan di luar bandara Kabul itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri, bukan dua orang sebagaimana yang diyakini sebelumnya.

(Baca juga: Mantan Tentara Evakuasi 200 Hewan Peliharaan dari Afghanistan)

“Tidak mengherankan jika kekacauan peristiwa yang sangat dinamis seperti ini kadang-kadang menyebabkan adanya kesalahan informasi atau kekacauan,” ujar Jendral Angkatan Darat Hank Taylor dalam konferensi pers di Pentagon.

“Kami tidak percaya ada ledakan kedua di atau dekat Hotel Baron. Ini adalah satu pembom bunuh diri,” ujarnya. Meskipun demikian New York Times melaporkan banyak saksi mata mengatakan mendengar dua ledakan.

The New York Times, Associated Press dan kantor berita Afghanistan Pajhwok melaporkan 170 warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika tewas dalam serangan itu. Di antara tentara Amerika yang tewas terdapat 11 marinir, salah seorang diantaranya baru pertama kali ditempatkan di Afghanistan, satu orang kelasi, dan satu orang personil Angkatan Darat.

Juru bicara US Central Command Kapten Bill Urban mengatakan 18 tentara Amerika yang luka-luka telah dievakuasi dari Afghanistan dengan pesawat C17 yang secara khusus dilengkapi unit bedah. Ditambahkannya, dua pesawat yang membawa tentara yang luka-luka itu telah tiba di Jerman pada Jumat (27/8) dan dibawa ke Landstuhl Regional Medical Center untuk menjalani perawatan.

Sekitar 109.000 telah dievakuasi dari Afghanistan dengan beragam penerbangan sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban memasuki Kabul.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan dua warga Inggris dan anak salah seorang dari mereka juga tewas.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya