Jenderal AS: Tidak Jelas Apakah Taliban Akan Berubah, Tapi AS Mungkin Akan Tetap Bekerjasama

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 02 September 2021 11:08 WIB
Jenderal tertinggi AS Mark Milley (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS) Mark Milley menggambarkan Taliban sebagai kelompok kejam dan mengatakan tidak jelas apakah mereka akan berubah.

Kendati demikian, dia mengatakan AS tetap akan ‘mungkin’ berkoordinasi dengan militan Islam pada operasi kontra-terorisme di masa depan.

Jenderal Milley berbicara bersama Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dalam pidato publik pertama mereka sejak pasukan terakhir meninggalkan Afghanistan.

Dalam konferensi pers pada Rabu (1/9), baik Jenderal Milley dan Sekretaris Austin memuji pasukan yang telah bertugas di Afghanistan dan misi evakuasi besar-besaran.

"Kami bekerja dengan Taliban pada serangkaian masalah yang sangat sempit, dan hanya itu - untuk mengeluarkan sebanyak mungkin orang. Bisa,” terang Austin saat ditanya tentang koordinasi mereka dengan Taliban dalam mendapatkan pengungsi ke bandara.

(Baca juga: Tinggal 1 Wilayah yang Diklaim Belum Dikuasai Taliban, Negosiasi Temui Jalan Buntu)

"Dalam perang, Anda melakukan apa yang harus Anda lakukan untuk mengurangi risiko misi dan kekuatan, bukan apa yang ingin Anda lakukan," tambah Jenderal Milley.

Dia mengatakan ada kemungkinan bahwa AS akan berkoordinasi dengan Taliban mengenai tindakan di masa depan terhadap afiliasi ISIS IS-K, kelompok yang mengklaim serangan di luar bandara Kabul pekan lalu yang menewaskan sebanyak 170 orang, termasuk 13 personel militer AS.

Sementara itu, Sementara Austin mengatakan dia tidak ingin membuat prediksi tentang kerja sama di masa depan.

(Baca juga: Taliban Pamerkan Kendaraan Lapis Baja dan Senjata di Parade Kemenangan)

“Para pejabat akan "melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan kami tetap fokus pada [IS-K], memahami jaringan itu, dan pada saat kami memilih di masa depan, meminta pertanggungjawaban mereka atas apa yang telah mereka lakukan,” ujarnya.

IS-K adalah yang paling ekstrem dan kejam dari semua kelompok militan jihad di Afghanistan. Ini memiliki perbedaan besar dengan Taliban, menuduh mereka meninggalkan jihad dan medan perang.

Seperti diketahui, pasukan AS menarik diri dari Afghanistan pada Selasa (31/8), mengakhiri perang terpanjang Amerika 20 tahun setelah meluncurkan invasi untuk menggulingkan Taliban.

Kaum Islamis sekarang memegang kendali dan diperkirakan akan mengumumkan pemerintahan baru.

Presiden AS Joe Biden telah dikritik secara luas atas cara penarikan yang tiba-tiba, yang menyebabkan keruntuhan tak terduga pasukan keamanan Afghanistan yang telah dilatih dan didanai AS selama bertahun-tahun.

Serangan kilat Taliban memicu upaya hingar bingar untuk mengevakuasi ribuan warga negara asing dan warga lokal Afghanistan yang telah bekerja untuk mereka.

Secara total, operasi evakuasi melihat lebih dari 123.000 orang yang ingin melarikan diri dari Taliban diterbangkan ke luar negeri. AS memperkirakan bahwa ada antara 100 dan 200 orang Amerika masih di Afghanistan.

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland mengatakan "semua opsi yang mungkin" sedang dipertimbangkan untuk mengeluarkan warga AS yang tersisa dan orang-orang yang telah bekerja dengan AS ke luar negeri.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya