ISLANDIA - Perdana Menteri (PM) Islandia Katrin Jakobsdottir mendesak asosiasi sepak bola negara itu untuk menyelidiki pelecehan seksual setelah dituduh menutupi tuduhan penyerangan terhadap pemain tim nasional.
Katrin mengatakan dia sedih dengan tuduhan yang telah menjerumuskan badan sepak bola Islandia (KSI) ke dalam krisis.
Pada Selasa (31/8), perdana menteri membahas skandal itu setelah rapat kabinet, mengatakan kepada RUV bahwa sangat menyedihkan bahwa tuduhan ini memicu diskusi tentang pelecehan seksual dalam sepak bola.
Dia menyatakan kekagumannya yang besar kepada para korban yang mengumumkan kepada publik, dan menghormati pengunduran diri dewan KSI dan ketuanya, Gudni Bergsson.
"Saya berharap ini akan menjadi kurva pembelajaran bagi gerakan sepak bola," terangnya.
(Baca juga: Bintang TikTok Ini Alami Pelecehan Seksual dan Diserang saat Syuting)
Dia menyerukan evaluasi ulang akar rumput tentang bagaimana olahraga menangani tuduhan pelecehan.
KSI meminta maaf kepada para perempuan yang terlibat sebelum seluruh pengurusnya mengundurkan diri.
(Baca juga: Gubernur New York Mundur Setelah Terjerat Kasus Pelecehan Seksual)
Skandal itu muncul pekan lalu setelah seorang wanita membuat tuduhan pelecehan seksual.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar publik RUV, Thorhildur Gyda Arnarsdottir, 25, menuduh seorang anggota tim nasional menyerangnya di sebuah klub malam Reykjavik pada September 2017.
Dia mengatakan dia dan wanita lain telah mengajukan laporan polisi terhadap seorang pemain akibat serangan seksual malam itu.
Berbicara kepada surat kabar Visir, Thorhildur mengatakan dia tahu setidaknya enam pemain lain yang telah dituduh melakukan serangan seksual.
Ia mengaku senang karena pengurus KSI memutuskan untuk mundur dan berterima kasih atas dukungan yang diterimanya.
"Saya hanya berharap ini menunjukkan kepada kita sebagai masyarakat bahwa kita perlu mulai percaya pada korban ketika mereka melangkah maju," terangnya.
Seruan untuk pengunduran diri ketua datang setelah dia mengatakan dalam sebuah wawancara TV bahwa KSI tidak menerima pengaduan pelanggaran seksual oleh para pemain.
Keesokan harinya mantan ketua mengatakan komentarnya adalah kesalahan setelah Thorhildur mengumumkan tuduhannya.
Gudni dan dewan telah meminta maaf kepada para korban dan mengakui bahwa mereka mengecewakan mereka.
Dalam sebuah pernyataan, dewan berjanji untuk memperbaiki hal-hal yang salah dan melihat budaya yang ada dalam gerakan sepak bola dari bawah ke atas.
"Pekerjaan sedang berlangsung dengan profesional eksternal untuk meninjau semua tanggapan terhadap pelanggaran seksual dan kekerasan dalam asosiasi dan bagaimana dukungan telah dan akan diberikan kepada para korban," ungkap pernyataan itu.
Pada Senin (30/8) klub sepak bola Swedia IFK Gothenburg menanggapi laporan jika salah satu pemain melakukan pelecehan seksual pada 2017.
Pemain yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan ke polisi. "Penyelidikan polisi tidak mengarah pada penuntutan apa pun, tetapi para pihak menyepakati penyelesaian," kata klub itu.
"IFK Gothenburg menganggap ini sangat serius bahkan jika kasusnya secara hukum ditutup," terang Direktur klub, Hakan Mild.
Media Islandia mengatakan tuduhan terhadap pemain dan mantan anggota tim nasional telah beredar di media sosial (medsos) selama berminggu-minggu.
(Susi Susanti)