Dubes Singapura: Kasus Positif Covid-19 Naik, Pekerja Diminta 'WFH'

Antara, Jurnalis
Kamis 30 September 2021 12:57 WIB
Dubes RI untuk Singapura Suryo Pratomo (Foto: Antara)
Share :

JAKARTA  - Duta besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengatakan pemerintah Singapura menerapkan kembali kebijakan bekerja dari rumah (WFH) sebagai upaya menurunkan angka kasus positif Covid-19.

 

Berdasarkan data, pada 26 September ada 1.939 kasus dan 27 September ada 1.647 kasus.

"Bagi pemerintah Singapura ini adalah jumlah yang cukup besar karena itu mereka melakukan antisapasi agar situasinya tidak mengalami pemburukan," kata Suryo dalam dialog yang diadakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dipantau di Jakarta, Kamis (30/9), seperti dikutip Antara.

 (Baca juga: 3 Dubes RI di Jepang, Singapura, dan Nigeria Paparkan Penanganan Covid-19 Secara Jitu)

Selain bekerja dari rumah, Singapura juga kembali menerapkan sekolah daring sejak Senin (27/9) selama dua minggu.

"Makan di restoran hanya boleh 2 orang, menerima tamu 1 hari hanya boleh 2 orang saja. Masyarakat yang ingin makan di luar/ restoran harus sudah menerima vaksinasi lengkap," ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah Singapura juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

 (Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Singapura Kembali Terapkan Sekolah Daring)

"Di Singapura protokol kesehatan diterapkan secara ketat, orang keluar harus pakai masker dan orang makan di restoran harus menunjukkan bahwa dia sudah divaksin. Masyarakat yang melanggar protokol kesehatan dikenakan sanksi/denda hingga mencapai 10 ribu dolar Singapura atau penjara 6 bulan," lanjutnya.

Selain itu, Singapura mencoba mencegah penularan yang lebih tinggi melalui pengontrolan berbasis teknologi.

"Teknologi yang digunakan Singapura yaitu monitoring mereka yang menjalani 14 hari karantina dan pelacakan bersama," ungkapnya.

Singapura melakukan antisipasi terhadap masuknya varian baru dengan pengetatan pintu masuk.

"Pemerintah Singapura menerapkan aturan untuk orang masuk yang ketat. Kenapa Singapura rendah karena menerapkan aturan yang sangat ketat untuk pendatang dari luar untuk masuk ke Singapura," tambahnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya