Biografi TB Simatupang, Jenderal yang Tidak Akur dengan Presiden Soekarno

Mohammad Adrianto S, Jurnalis
Jum'at 05 November 2021 06:02 WIB
TB Simatupang (ketiga kanan). (Foto: Istimewa)
Share :

Melansir buku ‘Membuktikan Ketidakbenaran Suatu Mitos’, ini lantaran TB Simatupang menolak memenuhi permintaan Sukarno untuk memecat Kolonel AH Nasution yang pada Juli 1952 menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). TB Simatupang menilai itu akan jadi preseden buruk di masa depan jika seorang Presiden bisa seenaknya memecat atau mengangkat seseorang di tubuh militer.

Perbedaan pendapat yang tajam antara Simatupang dan Bung Karno berakhir pencoptan dirinya dan dengan dihapuskannya jabatan KSAP pada 1954. Dia lalu ditunjuk sebagai Penasihat Militer di Departemen Pertahanan. Sebelum menjadi Penasihat Militer, Simatupang ditawari jabatan sebagai Duta Besar namun ditolaknya.

Ia pensiun muda pada 1959 dan memilih aktif dalam kegiatan gereja dan menulis buku. Melalui tulisan, ia membekali perwira-perwira di sekolah militer. Buku pertama yang ia tulis adalah ‘Laporan dari Banaran’. Buku ini mengisahkan tentang perannya dalam Revolusi Kemerdekaan.

Pada 2013, Presiden SBY memberikan gelar pahlawan nasional kepada TB Simatupang dan namanya diabadikan di jalan besar di kawasan Cilandak. Simatupang meninggal pada tahun 1990 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya