Kemudian beberapa minggu setelahnya, biasanya ada upacara seksual yang diadakan untuk anak laki-laki. Dalam upacara ini wanita yang berpengalaman secara seksual dibuat melakukan hubungan seksual dengan anak laki-laki. Wanita ini mengajarkan anak laki-laki berbagai posisi dan teknik seksual memperlambat datangnya orgasmenya hingga wanita tersebut mampu mencapai orgasmenya terlebih dahulu.
Melansir dari blog History of Yesterday, penghuni Suku Mangaia yang hidup di bagian tengah-selatan merupakan wilayah terbesar kedua di Kepulaun dengan luas 51,8 km2 dan populasi sekitar 499 pada tahun 2016.
Diyakini pada awalnya, Kepulauan Mangia tidak ditemukan, melainkan muncul dari dunia bawah Avaiki yang sudah dihuni oleh leluhur spiritual Polinesia. Dengan kedatangan penjelajah dan navigator Inggris Kapten James Cook, pulai itu ditemukan oleh orang Eropa pada 29 Maret 1777.
Sebelum kedatangan penjelajah Inggris, budaya Mangaia ditandai dengan kekerasan, karena sebagian besar pemimpin sering terlibat dalam peperangan untuk menandai wilayah atau mengambil alih kekuasaan tertentu.
Tetapi semua itu berubah pada tahun 1823, Pulau itu dikunjungi oleh penjelajah Inggris lainnya dari London Missionary Society bernama John Williams. Tidak mendarat pada kedatangan pertamanya, John Williams Kembali pada tahun 1824 dan meninggalkan dua pengkhotbah untuk mengubah penduduk pulau menjadi Kristen, setelah itu tidak ada lagi peperangan dan kekerasan Politik di pulau tersebut.
Meskipun peradaban secara bertahap diperkenalkan terutama di wilayah selatan Kepuluan Cook, Mangia telah berhasil mempertahankan tradisinya, termasuk ritual seks yang tak biasa itu.
(Susi Susanti)