Omah Demit, Rumah Misteri di Klaten yang Terlihat Jelas Tapi Tak Bisa Dimasuki

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 18 November 2021 07:29 WIB
Omah Demit di Klaten menyimpan misteri. (Foto: Solopos)
Share :

KLATEN – Sebuah rumah yang berdiri di atas bukit di Desa Krakitan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah menjadi misteri bagi warga lokal, dan orang-orang yang melintasi ja;an Klaten-Rawa Jombor. Pasalnya, rumah yang disebut sebagai Omah Demit atau Rumah Hantu itu tidak bisa dimasuki meski terlihat dengan jelas.

Omah Demit berdiri, di salah satu bukit di Dukuh Mojopereng, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat dikenal sebagai Bukit Patrum Photorium. Sekeliling rumah ditumbuhi rumput serta tanaman, tetapi tidak ada jalan meuju ke rumah itu.

BACA JUGA: Penampakan Jejak Perjuangan Jenderal Nasution di Kaki Merapi Klaten

Tak ada yang tinggal di rumah tersebut, dan isinya pun sama seperti rumah kosong lainnya.

Keberadaan Omah Demit tak bisa dipisahkan dari sejarah Bukit Patrum Photorium yang dulunya merupakan lokasi pertambangan kapur yang aktif selama masa kolonial Belanda.

Menurut keterangan Kepala Desa Krakitan, Nurdin, bukit dimana Omah Demit berdiri dahulu tersambung dengan bukit-bukit lainnya. Rumah itu menjadi salah satu tempat untuk menyimpan dinamit dan bahan peledak yang digunakan untuk memecah batu kapur.

Nurdin mengatakan bahwa pecahan batu kapur dari pertambangan keudian dibawa ke wilayah Gondang, Kecamatan Jogonalan untuk campuran bahan bakar pabrik gula. Sementara, sebagian lainnya diolah untuk campuran bahan bangunan.

BACA JUGA: Terowongan Peninggalan Belanda Ditemukan di Klaten, Begini Penampakannya

Pertambangan kapur di perbukitan itu terus berlagsung hingga 1980-an. Nurdin mengatakan awalnya masih ada akses menuju bekas rumah dinamit tersebut dan kerap digunakan untuk tempat istirahat para penambang.

Namun, perbukitan yang menghubungkan rumah tersebut dengan perbukitan lainnya kemudian ambrol.

“Dulu masih menyambung. Karena faktor alam dan efek dari kegiatan pertambangan, akhirnya ambrol. Waktu ambrol itu saya masih TK,” jelas Nurdin sebagaimana dilansir Solopos.

Kawasan perbukitan tersebut pada 2017 ditata dan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) menjadi objek wisata alam bernama Bukit Patrum Photorium. Lokasi itu juga sering digunakan sebagai tempat latihan panjat tebing komunitas pecinta alam.

Namun, objek wisata tersebut ditutup sejak ada pandemi Covid-19.

“Belum ada rencana untuk dibuka lagi. Karena satu sisi harus ada pembenahan lagi fasilitas-fasilitas yang ada di sana,” jelas Nurdin.

Menurut warga Dukuh Mojopereng, Misdi, 66 tahun, dulunya ada dua rumah di ujung perbukitan tersebut. Lantaran faktor usia, salah satu rumah roboh. Dia juga menjelaskan dulunya kawasan perbukitan menyambung.

Soal akses menuju bekas rumah dinamit, Misdi mengatakan tak ada akses menuju ke tempat tersebut.

”Tidak bisa didatangi. Tidak ada jalannya. Sekarang di rumah itu sudah tidak ada isinya apa-apa,” ujarnya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya