Harusnya ketika mereka sudah dalam induk yang sama mereka akan mudah untuk bersinergi sehingga tidak ada lain alasan klasik egoisme antarsektor atau antarpelaku usaha.
“Dengan terintegrasi banyak kemudahan yang bisa diambil. Saya akan mengikuti perkembangan holding ini dari hari ke hari. Semoga terbangun kolaborasi yang terbaik, dan kiranya langkah ini menjadi solusi bukan menjadi bagian dari masalah,” sambung Evita.
Evita mengingatkan, pariwisata Indonesia merupakan sektor paling menderita akibat pandemi Covid-19, sehingga dibutuhkan dorongan besar untuk bisa menghidupkannya kembali. Terutama banyak perusahaan yang terkait pariwisata yang melakukan PHK, belum lagi dengan UMKM pariwisata yang gulung tikar.
“Adanya holding ini kita harapkan dapat menjadi lokomotif yang membalikkan keadaan yang sulit bagi UMKM untuk bisa bangkit lagi, termasuk dalam jangka pendek ini yaitu dalam menyambut berbagai kegiatan pertemuan internasional maupun sport event yang diadakan tahun 2022 ini," pungkasnya.
(Arief Setyadi )