Sebagaimana diketahui wilayah Prov. Kalteng memiliki panjang pantai 703,91 km dengan potensi laut seluas 94.500 km2. Produk Perikanan lokal Kalteng memiliki keunggulan karena banyaknya keragaman dan kekhasan yang tidak dimiliki daerah lain.
Saat ini produk perikanan lokal Kalteng yang sangat digemari negara importir antara lain ikan hias Botia, ikan Saluang, ikan Betutu atau Bakut, Aquatic Plant atau tumbuhan air, ikan Toman, ikan Sapu-Sapu, ikan Lais, ikan Baung, dan ikan Julung-Julung. Banyak negara yang sangat berminat dengan ikan lokal Kalteng antara lain Singapura, Malaysia, Jepang, Thailand, Hongkong, Jerman, Perancis, China, Amerika Serikat, Korea termasuk Inggris dan Ceko.
Leonard S. Ampung juga mengingatkan agar launching ekspor produk kelautan dan perikanan ini tidak hanya seremonial semata, akan tetapi menjadi momentum kebangkitan ekspor Kalteng yang berkelanjutan, menghasilkan nilai ekspor yang meningkat yang berdampak pada peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Kalteng.
“Kepada Bapak Erwin dari CV Borneo Aquatic, Bapak Robertus Tingkes dari CV. Tirta Haring dan Bapak Ali Giono Bakut, saya ucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas semangat, kerja keras dan dedikasinya ikut proaktif membangun perekonomian Kalteng,” pungkas Leo.
Adapun nama eksportir dan produk yang diekspor diantaranya Robertus Tingkes (Direktur CV. Tirta Haring Borneo) berdomisili di Palangka Raya. Produk yang di ekspor adalah Ikan Botia berjumlah 30.000 ekor dan Ikan Seluang 5.000 ekor dengan negara tujuan ekspor ke Singapura kemudian Ikan Botia berjumlah 5.000 ekor dan Ikan Seluang 1.000 ekor dengan negara tujuan ekspor ke Jepang; Erwin (Direktur CV. Borneo Aquatic) berdomisili di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.