Perseteruan Keluarga dan Kutukan Buat Penguasa Mataram Diburu hingga Berpindah-pindah Kota

Avirista Midaada, Jurnalis
Rabu 23 Februari 2022 08:06 WIB
Museum Pleret (Foto: Dok Okezone)
Share :

Amangkurat III yang terdesak atas serangan Pangeran Puger pun melarikan diri ke Ponorogo, sambil membawa semua pusaka keraton. Di kota itu, Amangkurat III konon menyiksa Adipati Martowongso hanya karena salah paham. Melihat bupatinya disakiti, rakyat Ponorogo pun memberontak. Amangkurat III kemudian lari ke Madiun, dari sana kemudian ia pindah ke Kediri.

Untung Surapati yang tengah menjadi Bupati Pasuruan, yang anti VOC segera mengirimkan bantuan untuk melindungi Amangkurat III. Tetapi hal ini diketahui oleh lawan, alhasil gabungan pasukan Kartasura, VOC, dan Madura, dan Surabaya bergerak menyerbu Pasuruan pada tahun 1706. Pada pertempuran di Bangil itu, konon Untung Surapati tewas. Putra-putranya kemudian bergabung dengan Amangkurat III di Malang.

Sepanjang tahun 1707, Amangkurat III mengalami penderitaan karena diburu pasukan Pakubuwana I. Berturut-turut ia berpindah-pindah dari Malang ke Blitar, kemudian ke Kediri. Pada akhirnya sang Amangkurat III itu memutuskan menyerah di Surabaya pada tahun 1708.

VOC pun kemudian memindahkan Amangkurat III ke tahanan Batavia. Dari sana ia diangkut untuk diasingkan ke Sri Lanka. Amangkurat III ini akhirnya meninggal di negeri itu pada tahun 1734.

Baca juga: Duet Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Sambernyawa Sikat VOC di Kerajaan Mataram

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya