PUASA bukanlah penghalang bagi seseorang dalam melakukan berbagai aktivitasnya. Hal ini dibuktikan oleh beberapa pejuang yang merupakan prajurit TNI yang tetap terlibat dalam peperangan, meskipun dalam kondisi berpuasa.
Berikut cerita tentang pahlawan yang tetap berpuasa ketika berperang:
1. Jenderal Soedirman
Ia merupakan seorang pahlawan nasional yang merupakan pemimpin TNI pertama kali yang kuat agamanya. Jenderal Soedirman dikenal sebagai sosok yang rajin berpuasa. Di samping itu, ia juga tak pernah meninggalkan shalat di tengah kondisi apa pun dan selalu menjaga wudhunya.
Sosok yang mengawali karier sebagai dai muda yang giat berdakwah pada di Cilacap dan Banyumas ini kerap memerintahkan ajudannya untuk membawa kendi yang berisi air semasa bergerilya. Rupanya air itu untuk dipakai sebagai air wudu.
Baca juga: Mengenang Perjuangan Pembebasan Irian Barat
Jenderal Soedirman pernah memimpin pertempuran dengan Jepang dan berhasil merebut senjata Jepang di Banyumas. Ia sering menasihati anak buahnya jika gugur dalam perang, maka gugur sebagai syuhada. Pada 18 Desember 1945 ia diberikan pangkat Jenderal lewat pelantikan Presiden.
2. Kopassus Sersan Mayor Durman
Pada tahun 1975-1976 di bulan Ramadhan, TNI melakukan pengamanan di Timor Timur dalam Operasi Seroja. Meski tengah berada di medan perang, seorang prajurit TNI justru tetap menjalankan ibadah puasa. Sersan Mayor Durman, namanya. Ia bahkan tak meninggalkan puasa di bulan suci dan kerap membantu anggota lainnya dengan memasak makanan untuk mereka.
Ketika itu, Serma Durman harus memakai ransel dengan berat puluhan kilogram yang didalamnya termasuk senapan otomatis AK-47, 750 butir peluru, kaliber 7,62 mm. Selain itu ada juga 3 magasin lengkung, 2 granat, bekal makanan untuk beberapa hari, kaos, sepatu lapangan, topi rimba dan baju loreng.
3. Letjen (Purn.) TNI Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi merupakan salah satu putra terbaik dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang sarat akan pengalaman tempur saat masih aktif berdinas. Ia sangat taat beribadah dengan cara berpuasa Ramadhan meski menjalankan tugas di Operasi Militer Perang.
Saat terlibat dalam pertempuran Operasi Seroja di Timor Timur, ia tetap melakukan kewajibannya berpuasa di bulan Ramadhan. Suatu waktu di tengah hutan, ia hendak berbuka puasa. Namun ia dan pasukannya malah menjadi sasaran serangan kelompok pemberontak Front Revolusi Kemerdekaan Timor Leste.
Peluru milisi pemberontak melesat ke arah Edy dan anak buahnya. Edy dan anak buahnya pun melakukan perlawanan dengan memukul balik pasukan musuh, kemudian lari menyelamatkan diri. Ia mengabdi sebagai prajurit TNI Angkatan Darat selama 34 tahun.
Melansir dari berbagai sumber,
Maria Alexandra Fedho/Litbang
(Qur'anul Hidayat)