Tak Hanya Indonesia, Ini 5 Negara dengan Menteri Kesehatan Berlatar Belakang Non-Medis

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 08 April 2022 14:37 WIB
Menkes AS Alex Azar yang memiliki latar belakang non-medis (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Penunjukkan orang berlatar belakang non-kesehatan sebagai menteri kesehatan (menkes) bukan hanya terjadi di Indonesia. Tapi terjadi di negara-negara lain, termasuk di Inggris, Belanda dan Amerika Serikat (AS).

Seperti diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuai polemik saat dirinya diangkat menjadi Menkes pada 2020 lalu.

Dia diharapkan memimpin program vaksinasi Covid-19. Namun sebagian ahli kesehatan meragukannya karena ia tidak memiliki latar belakang kesehatan. Berikut beberapa negara dengan menkes yang tidak memiliki latar belakang ksehatan.

Baca juga: Usai Bertemu IDI, Menkes Akan Panggil Terawan Terkait Pemecatan

1. Amerika Serikat (AS)

Menkes AS, Alex Azar, adalah salah satu menteri kesehatan di dunia yang bukan dokter atau ahli kesehatan masyarakat.

Dia dilantik oleh Presiden Donald Trump pada 2018 lalu. Menurut laman resmi pemerintah AS, dia menyandang gelar sarjana ekonomi dan pemerintahan dengan predikat summa cum laude dari Dartmouth College.

Baca juga: Kisruh IDI Pecat dr Terawan, Menkes Singgung Tabiat Bangsa: Kita Mudah Diadu Domba

Kemudian melanjutkan studinya dan mendapat gelar sarjana hukum dari Universitas Yale.

2. Inggris

Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris, Matt Hancock dilantik pada Juli 2018, menggantikan Jeremy Hunt.

Melansir situs resmi pemerintahan Inggris, pria kelahiran 1978 ini memiliki latar belakang pendidikan non-medis, yaitu sarjana filsafat, politik, dan ekonomi University of Oxford.

Lalu, dia mendapatkan gelar master filosofi di University of Cambridge. Sebelum terjun ke dunia politik, Matt bekerja untuk bisnis keluarganya, sebagai ekonom di Bank of England, dan sebagai Kepala Staf di Shadow Chancellor of the Exchequer.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga selama 6 bulan, dari Januari-Juli 2018.

3. Jerman

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn tidak memiliki latar belakang sama sekali di bidang medis. Dilansir The Guardian, dia merupakan lulusan ilmu politik dan hukum dari University of Hagen pada 2008. Lalu pada 2017, ia memperoleh gelar master di bidang yang sama.

Spahn menggantikan Herman Grohe yang juga berlatarbelakang non-medis. Sebelumnya, pria kelahiran 1980 ini sempat menjadi Sekretaris Parlemen Negara untuk Menteri Keuangan Federal dari 2013 hingga 2018.

4. Belanda

Menteri Kesehatan Belanda dijabat oleh Hugo Mattheus de Jonge. Dikutip dari laman resmi pemerintahan Belanda, ia menempuh pendidikan untuk menjadi seorang guru di bidang pendidikan dasar.

Dia menggantikan Bruno Bruins yang mengundurkan diri karena kelelahan menangani pandemi.

Sebelum menjabat sebagai Menkes, dia bekerja di Kementerian Pendidikan Belanda.

5. Selandia Baru

Menkes lainnnya yang bukan seorang dokter adalah Menkes Selandia Baru Andrew James Little yang dilantik pada Juni 2019.

Dia diketahui menempuh pendidikan hukum di Victoria University of Wellington. Dia juga sempat menjadi seorang pengacara serta pemimpin serikat pekerja terkenal yang naik dengan cepat melalui jajaran Partai Buruh.

Dikutip New Zealand Herald, dia masuk parlemen pada 2011, setelah melepasan posisi sebagai kepala Serikat Teknik, Percetakan dan Manufaktur (EPMU) selama 11 tahun.

Dia menggantikan David Clark di tengah gelombang pandemi Covid-19. Sebelum menjadi Menkes, Andrew menjabat sebagai Menteri Kehakiman, Menteri Perjanjian Negosiasi Waitangi, dan Menteri Biro Keamanan Komunikasi Pemerintah serta Bandan Intelijen Keamanan Selandia Baru.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya