Dia mengatakan kepada CNN bahwa para pejabat yang menggeledah rumah keluarga itu memberi tahu ayahnya bahwa dia telah dijatuhi hukuman 10 hari penangkapan administratif karena "memindahkan informasi rahasia ke negara asing." Namun, mereka menolak untuk menyerahkan dokumen apa pun.
Ayah Danylovich, Bronislav, mengatakan kepada situs berita Krym.Realii, afiliasi Radio Liberty, bahwa putrinya hilang pada pagi hari tanggal 29 April lalu, setelah menyelesaikan shiftnya di fasilitas medis di Koktebel, tenggara Krimea.
Melalui pekerjaannya sebagai jurnalis warga, Danylovich telah mengungkap masalah dalam sistem perawatan kesehatan Krimea, termasuk dalam menanggapi pandemi virus corona. Dia telah menulis untuk sejumlah media Ukraina dan telah mempublikasikan temuannya di Facebook.
Organisasi HAM Krimea SOS mengatakan pada Rabu (11/5/2022) bahwa Danylovich menghadapi hukuman delapan tahun penjara.
"Aktivis hak asasi manusia sekarang sedang menyelidiki apakah ada pemalsuan bukti. Diketahui bahwa Iryna tidak mengakui kesalahannya dan menolak untuk bersaksi," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan bahwa kasus itu memiliki "semua elemen penghilangan paksa."