6 Daftar Pahlawan Nasional dari Bali, Apa Saja Kontribusinya?

Tim Litbang MPI, Jurnalis
Minggu 07 Agustus 2022 08:17 WIB
6 daftar Pahlawan Nasional dari Bali, apa saja kontribusinya?/Wikipedia
Share :

Ngurai Rai membentuk dan menjadi komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sunda Kecil, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.

Bersama pasukannya yang disebut Ciung Wanara itu, Ngurah Rai memimpin Perang Puputan Margarana dalam melawan Belanda di tahun 1946.

Ngurah Rai berjuang habis-habisan hingga ia dan seluruh pasukannya gugur.

2. I Gusti Ketut Jelantik

Pada 14 September 1993, I Gusti Ketut Jelantik ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah RI.

I Gusti Ketut Jelantik adalah patih Kerajaan Buleleng yang menolak dihapuskannya sistem tawan karang oleh Belanda.

Tawan karang adalah sistem yang berlaku di Bali yang memberikan hak bagi raja Bali untuk menguasai kapal yang terdampar di perairannya.

Karena hal ini, terjadilah perang antara Kerajaan Buleleng dan Belanda. Selain kalah, Kerajaan Buleleng harus menyepakati perjanjian yang menguntungkan Belanda.

Kerajaan Buleleng pun dipindah ke Jagaraga. Belanda rupanya tidak tinggal diam.

Mereka menggempur I Gusti Ketut Jelantik dan pasukannya.

Pada Perang Puputan Jagaraga yang terjadi tahun 1848-1849 itu, Ketut Jelantik dan seluruh pasukannya tewas.

 

3. Ida Anak Agung Gde Agung

Ida Anak Agung Gde Agung adalah seorang Raja Gianyar, yang naik takhta menggantikan sang ayah, Anak Agung Ngurah Agung. Dilahirkan di Gianyar, Bali pada tahun 1921, Ida Anak Agung Gde Agung memiliki peran di masa pemerintahan federasi oleh Belanda.

Perdana Menteri Negara Indonesia Timur (NIT) pada 1947-1949 ini memimpin delegasi NIT saat Konferensi Meja Bundar di Den Haag yang diikuti RI, Belanda, serta BFO (Bijenkomst voor Federal Overleg atau Pertemuan Musyawarah Federal).

Saat itu, posisi Ida juga sebagai Wakil Ketua Delegasi BFO. Ia berperan dalam diplomasi yang menguatkan posisi Indonesia sehingga kedaulatan NKRI diakui oleh Belanda.

Doktor bidang sejarah dari Universitas Utrecht di Belanda ini meninggal pada 1999.

Pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional pada Dr Ida Anak Agung Gde Agung di tahun 2007.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya