5 Pahlawan yang Meninggal di Bulan Agustus, WR Supratman Salah Satunya

Tim Litbang MPI, Jurnalis
Minggu 14 Agustus 2022 09:10 WIB
WR Supratman (Foto : Istimewa)
Share :

SETIAP 17 Agustus, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tercapainya proklamasi kemerdekaan yang terjadi pada 17 Agustus 1945 tentu tidak terlepas dari jasa para pejuang dan pahlawan bangsa yang berkorban demi merdekanya Tanah Air.

Di antara para pahlawan tersebut, ada yang wafat di bulan kemerdekaan. Salah satunya adalah pencipta lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman.

Dilansir dari laman direktoratk2krs.kemsos.go.id, berikut merupakan pahlawan-pahlawan yang meninggal di bulan Agustus :

1. Danudirja Setiabudi

Danudirja Setiabudi merupakan salah satu dari “Tiga Serangkai.” Ia lahir pada 8 Oktober 1870 di Pasuruan, Jawa Timur. Selama hidupnya, ia merupakan tokoh yang berjasa untuk Indonesia. Pada tahun 1912, Danudirja Setiabudi membentuk partai politik pertama di Hindia Belanda, bernama Indische Partij.

Di dalam partai politik ini ia mempropagandakan cita-cita kemerdekaan kepada para anggotanya. Seiring berjalannya waktu, partai politik ini berkembang dan berhasil membuat 30 cabang dengan kisaran anggota sebanyak 7.500.

Selain melalui partai politik tersebut, semangat kemerdekaan juga ia tanamkan dalam sekolah yang ia dirikan. Sekolah tersebut bernama Ksatrian Institut. Sekolah ini ia dirikan secara khusus untuk membentuk jiwa nasionalis dalam diri pemuda Indonesia.

Perjuangannya harus berakhir saat ia berusia 70 tahun. Danudirja Setiabudi meninggal di Bandung pada 28 Agustus 1950. Ia dimakamkan TMPN Cikutra, Bandung. Sebagai penghargaan atas jasanya, ia diberi gelar sebagai seorang pahlawan nasional melalui SK Presiden No. 590/TK/1961 pada 9 November 1961.

2. Kusuma Atmaja

Tokoh perjuangan kemerdekaan ini sangat cinta untuk terjun dalam dunia penegakan hukum. Kusuma Atmaja mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Kehakiman dan lulus pada tahun 1913. Setelah itu, ia sempat bekerja sebagai pegawai pembantu pengadilan di Bogor sebelum melanjutkan studinya di Universitas Leiden, Belanda.

Kusuma Atmaja menjalani karier yang cukup cemerlang. Pada tahun 1924, ia diangkat menjadi Ketua Pengadilan Negeri Indramayu dan Majalengka. Setelah itu ia dipindahkan ke Jakarta pada tahun 1931 dan diangkat menjadi Ketua Pengadilan Negeri di Jakarta dan Tangerang. Pada tahun 1942, ia diangkat menjadi Ketua Tihoo Hooin (Pengadilan Negeri) di Semarang, sekaligus Kooto Hooin (Pengadilan Tinggi). Menjelang akhir pendudukan Jepang, ia dipindahkan ke Jakarta sebagai Wakil Ketua Kooto Hooin Jakarta dan juga mengajar di Kenchoku Gakuin.

Pada 1942, Kusuma Atmaja mendapatkan tugas untuk membentuk Mahkamah Agung. Ia juga menjadi Ketua Mahkamah Agung RI yang pertama. Pada 11 Agustus 1952 Dr Kusuma Atmaja meninggal dunia di Jakarta dan dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden No. 124 Tahun 1965.

3. WR Supratman

Wage Rudolf (WR) Supratman mendorong pergerakan nasional melalui musik dan kegiatan jurnalisme. Sosok yang lebih dikenal sebagai pencipta lagu Indonesia Raya ini adalah seorang wartawan. Ia memanfaatkan profesinya untuk membuat berita terkait pergerakan nasional Indonesia. Berita-berita tersebut ia buat dengan tujuan untuk meningkatkan gairah semangat kemerdekaan banyak orang.

Hingga pada tahun 1924, WR Supratman mencoba media lain untuk membakar semangat rakyat, yaitu musik. Di tahun itu, lagu Indonesia Raya ia ciptakan. Lagu tersebut kemudian diperdengarkan di penutupan Kongres Pemuda II untuk pertama kalinya. Lagu tersebut diterima baik oleh masyarakat. Setelah momen tersebut, lagu ini kemudian dilantunkan di awal pelaksanaan kongres partai-partai politik.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya