Oleh karena lagu perjuangan yang ia ciptakan, WR Supratman sempat beberapa kali dipanggil pemerintah Belanda untuk menjelaskan maksud di balik pembuatan lagu-lagu tersebut. Di sela-sela perjuangannya itu, WR Supratman tidak terlalu memperhatikan kesehatannya sendiri hingga pada akhirnya ia wafat pada 17 Agustus 1938 di Surabaya dalam usia 35 tahun. Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden No. 016/TK/1970 pada 20 Mei 1970.
4. Tjilik Riwut
Tjilik Riwut juga salah satu pahlawan yang meninggal di bulan Agustus. Ia wafat pada 17 Agustus 1987 di Kalimantan Selatan. Pahlawan Indonesia yang berperan besar dalam proses pembaharuan pembangunan sistem administrasi pemerintahan di Kalimantan ini memulai kiprahnya dengan mendirikan Organisasi Pakat Dayak di tahun 1938. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mengangkat Derajat Suku Dayak dan mempersatukan seluruh masyarakat Suku Dayak.
Selanjutnya, pada 1946, ia dipercaya mewakili 142 Suku Dayak untuk menyatakan sumpah setia mendukung eksistensi Pemerintah RI.
Beberapa kali mendapat kesempatan untuk mewakili suku Dayak, ia kemudian dikukuhkan sebagai Gubernur Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 1957.
Tjilik Riwut menjabat selama 10 tahun. Selama masa jabatan itulah ia juga merintis dan mempelopori pembangunan Kota Palangkaraya sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Pada 6 November 1998, pemerintah menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada Tjilik Riwut, berdasarkan SK Presiden No. 108/TK/1998.
5. Ilyas Yacob
Ilyas Yacob merupakan seorang pejuang kemerdekaan Indonesia, politisi, dan juga wartawan. Sebagai seorang politisi, ia mendirikan Partai Muslimin Indonesia pada 1930, Persatuan Muslim Indonesia pada 1932, dan ia juga pernah menjabat sebagai DPRD Sumatera Tengah.
Sebagai seorang wartawan, ia pernah membuat karya jurnalistik yang berjudul “Pilihan Timur.” Dalam karya itu, ia mendorong pergerakan nasional, di samping juga mengkritik politik Belanda rust en orde. Politik tersebut ia anggap sebagai gerakan yang menekan pergerakan rakyat dan memperlihatkan dominasi kekuatan Belanda terhadap Indonesia.
Pada 2 Agustus 1958, perjuangan Ilyas harus berhenti. Ia wafat di Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada usia 55 tahun. Pemerintah menetapkan Ilyas Yacob sebagai pahlawan nasiona berdasarkan SK Presiden No. 074/TK/1999. (Stefani Ira Pratiwi - Litbang MPI)
(Angkasa Yudhistira)