MEDAN - Polisi memenuhi janji mereka untuk memberikan penyembuhan trauma (trauma healing) kepada teman-teman sekelas SRB (10), bocah kelas VI di SD Yayasan Baiti Jannati, Sei Semayang, Deliserdang, yang dibunuh pamannya saat belajar di dalam kelas.
Sebanyak 15 orang teman sekelas SRB mengikuti trauma healing yang digelar di Polsek Medan Sunggal, Selasa (16/8/2022).
BACA JUGA:8 Bulan Ungkap Judi Online, Polda Jatim Tangkap 500 Tersangka
Para siswa teman-teman SRB terlihat begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Apalagi Polisi menghadirkan beberapa karakter superhero dan badut untuk menghibur para siswa.
Para siswa juga diberikan pelatihan singkat untuk melindungi diri dari orang asing.
Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha, mengatakan trauma healing ini diberikan agar para siswa dapat pulih dari trauma setelah melihat langsung aksi pembunuhan terhadap SRB.
"Kita ingin adik-adik ini dapat kembali menjalani kegiatan bersekolah seperti biasa. Agar tidak ada trauma setelah peristiwa itu," kata Kompol Yudha.
BACA JUGA:Meriahnya Pawai Sesingaan di Indramayu Sambut HUT Ke-77 RI
Untuk kasusnya sendiri, kata Yudha, hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Untuk sementara, Polisi berkesimpulan bahwa kasus pembunuhan itu dilatarbelakangi dendam pelaku terhadap korban.
"Kasusnya masih berproses. Kita masih dalami motifnya," sebut Yudha.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa kelas VI berinisial SRB (10), tewas dibunuh saat mengikuti pelajaran di sekolahnya, di SD Yayasan Baiti Jannati, Jalan Murai, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatera Utara pada Selasa, 9 Agustus 2022 pagi.