Pecehkan Anak 8 Tahun Berjalan Buntu, Perempuan Vietnam Bersatu Buka Suara Tuntut Perubahan

Tim Okezone, Jurnalis
Sabtu 10 September 2022 07:00 WIB
Mantan jaksa di Vietnam lecehkan anak 8 tahun di dalam lift/ Doc: BBC
Share :

JAKARTA - Diskusi publik terkait kekerasan seksual menjadi massif di Vietnam. Bermula dari seorang bekas jaksa senior Nguyen Huu Linh diduga melecehkan seorang gadis berusia delapan tahun dalam lift di Ho Chi Minh City, pada 2019 lalu.

Aksi kekerasan yang dilakukan mantan jaksa ini terekam CCTV lift, dan tersebar luas. Dalam rekaman itu terlihat bekas pejabat itu memeluk dan menciumi seorang anak yang tak dikenalnya.

Ia dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur, dan diadili tanggal 25 Mei 2019. Hanya butuh dua jam bagi pengadilan memutuskan bahwa tidak ada bukti cukup, dan sidang dihentikan.

Kemarahan pun merebak, melalui media sosial. Pelecehan seksual lalu jadi pembicaraan lebih terbuka di di Vietnam.

Selama ini perbincangan soal pelecehan seksual terhenti karena adanya stigma sosial.

"Lima belas tahun lalu ketika kami bikin pernyataan pers soal pelecehan seks, pejabat selalu berkomentar bahwa itu bukan masalah di Vietnam," kata Van Anh Nguyen, Direktur Pusat Studi Ilmu Terapan untuk Gender, Keluarga, Perempuan dan Remaja, dilansir BBC, Jumat (9/9/2022).

 BACA JUGA:BNPT Berdayakan Peran Pemuda untuk Tangkal Radikalisme dan Terorisme

Namun kasus terhadap anak delapan tahun ini membuat orang bicara terbuka, termasuk membagikan pengalaman mereka mengalami pelecehan seksual, dan menuntut perubahan yang lebih berarti menyngkut perlindungan terhadap anak dan perempuan dari predator seksual.

Suara korban dan perempuan

Pengakuan Dr. Khuat Thu Hong, Direktur pada Institute for Social Development Studies. Ini untuk pertamakalinya dalam 50 tahun, ia bicara tentang pengalamannya dilecehkan.

Umur saya 13 tahun ketika saya dilecehkan di sebuah pusat perbelanjaan.

Saya sedang melihat-lihat di depan sebuah gerai. Tiba-tiba seorang lelaki paruh baya berdiri persis di belakang saya. Lalu saya mulai merasa ada sesuatu yang keras menekan punggung saya.

Saya tak tahu itu apa, tapi merasa ada yang keliru. Lalu saya pindah ke gerai lain, ia membuntuti saya dan terus menggesekkan tubuhnya ke saya.

Saya merasa sangat malu lalu kabur dari pusat perbelanjaan itu. Saya tak pernah ke sana lagi.

Sendirian di taksi

Thu, bukan nama sebenarnya, pengguna kursi roda. Ia biasanya bepergian dengan layanan taksi daring.

Suatu hari seorang supir taksi berhenti dan bilang bahwa ia dengan senang hati akan mengantar saya ke rumah. Katanya ia melihat saya menunggu terlalu lama di pinggir jalan.

Awalnya saya menolak, tapi ia tampak antusias dan kelihatan ingin sekali membantu. Di tengah jalan, ia mulai bertanya hal yang bikin saya tak nyaman seperti: "Kenapa kamu tidak menikah?" "Apakah kamu pernah berhubungan seks?"

Ia mengemudi ke daerah sepi lalu menghentikan taksinya. Kemudian ia mencoba meraba dan memegang saya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya