NAIROBI - William Ruto dilantik sebagai presiden kelima Kenya pada Selasa, (13/9/2022) seminggu setelah Mahkamah Agung menolak gugatan lawannya yang kalah dalam pemilihan umum bulan lalu. Ruto, yang menjabat sebagai wakil presiden selama satu dekade terakhir, kini harus menghadapi krisis ekonomi di negara terkaya dan paling stabil di Afrika Timur itu.
BACA JUGA: Kisah William Ruto, Dulunya Jualan Ayam Sekarang Jadi Presiden Kenya!
"Seorang anak desa telah menjadi presiden Kenya," kata Ruto pada upacara pelantikannya, yang disambut sorak-sorai penonton.
Ruto, (55), memenangi pemilihan pada Agustus meskipun ada penolakan publik oleh bosnya, Presiden Uhuru Kenyatta, yang mengatakan Ruto "tidak cocok untuk menjabat". Kedua belah pihak melontarkan tuduhan korupsi selama kampanye yang sangat pribadi dan sengit.
Penerus pilihan Kenyatta, pemimpin oposisi veteran Raila Odinga, menuduh Ruto melakukan kecurangan dan penipuan selama pemilihan. Tetapi Odinga menerima putusan Mahkamah Agung yang mendukung hasil tersebut, menghilangkan kekhawatiran akan kekerasan politik seperti yang terlihat setelah pemilihan yang disengketakan pada 2007 dan 2017.
Odinga tidak hadir dalam upacara pelantikan, tetapi Kenyatta berjabat tangan dengan Ruto sebelum dia dilantik dan mengeluarkan pesan ucapan selamat. Ruto dalam pidatonya meminta Kenyatta untuk terus memimpin upaya perdamaian regional di negara tetangga Ethiopia dan Danau Besar Afrika.
BACA JUGA: Gaya Blusukan Ala Politisi Kenya, dari Membersihkan Toilet Hingga Memotong Sayuran
Pengalihan otoritas secara damai akan meningkatkan kredibilitas demokrasi Kenya di wilayah di mana beberapa pemimpin telah memegang kekuasaan selama beberapa dekade.
Presiden Uganda Yoweri Museveni, yang menjabat selama 36 tahun, dan Ismail Omar Guelleh, yang telah menjadi presiden Djibouti selama 23 tahun, termasuk di antara banyak pemimpin Afrika yang hadir.
Ruto menyapa setiap kepala negara dengan menyebutkan namanya sebelum menyampaikan langkah selanjutnya dalam pidatonya.
Dia berjanji untuk membuat polisi mandiri secara finansial dari kantor presiden, dan untuk tetap berpegang pada rencana Kenya untuk menghasilkan energi bersih 100% pada 2030.
Ruto, mantan penjual ayam pinggir jalan yang sekarang menjadi pengusaha kaya, berkampanye sebagai penantang keluarga kuat yang telah mendominasi politik Kenya sejak kemerdekaan pada 1963. Odinga dan Kenyatta masing-masing adalah putra dari wakil presiden dan presiden pertama negara itu.
Pesan itu - diwakili oleh simbol partainya tentang gerobak dorong - bergaung dengan pemuda dan keluarga yang setengah menganggur yang terhimpit oleh kemiskinan dan korupsi yang merajalela, yang diakui secara terbuka oleh Kenyatta bahwa dia tidak dapat mengendalikannya.
(Rahman Asmardika)