JAKARTA - Jason Padgett melihat matematika di mana-mana. Bahkan hal sesederhana menyikat gigi pun diatur oleh matematika, ia memutar keran dan mencelupkan sikat giginya ke dalam air 16 kali.
"Saya tidak tahu kenapa saya suka kuadrat sempurna," katanya seperti dilansir BBC, Jumat (16/9/2022). "Bukan sembarang kuadrat yang sempurna, dua pangkat empat atau empat kuadrat, intinya saya suka kuadrat yang sempurna... Saya secara otomatis melakukannya dalam semua hal."
BACA JUGA:Survei Polstat: Elektabilitas Prabowo dan Gerindra Tertinggi, Calon Kuat Capres 2024
Padgett begitu terobsesi dengan matematika dan mampu memahami konsep yang begitu rumit, sampai-sampai ia disebut jenius. Ia jelas punya bakat langka dalam menggambar pola geometris berulang dikenal sebagai fraktal, dengan tangan.
Tetapi dulu mantan penjual kasur dari Alaska ini tidak pandai dengan angka-angka. Tepat 17 tahun yang lalu ia menjalani kehidupan yang sangat berbeda di Tacoma, Washington.
"Saya dulu sangat dangkal," dia tertawa. "Kehidupan berputar di sekitar gadis-gadis, berpesta, minum alkohol, bangun dengan pengar kemudian keluar dan mengejar gadis-gadis dan pergi ke bar lagi."
Jauh dari matematika
"Dulu saya bilang 'matematika itu bodoh, bagaimana kamu bisa menggunakannya di dunia nyata'? Dan saya pikir itu seperti pernyataan yang cerdas. Saya benar-benar mempercayainya. "
BACA JUGA:Setidaknya Delapan Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Italia Tengah
Tetapi pada Jumat malam, 13 September 2002, semuanya berubah. Saat main keluar dengan teman-temannya, Padgett diserang dan dirampok oleh dua pria di luar sebuah bar karaoke. Mereka merampas jaket kulitnya yang telah sobek.
"Saya mendengar sekaligus merasakan bunyi pukulan pelan ketika seorang pria menghampiri saya dan memukul bagian belakang kepala saya," kenangnya.
"Dan saya melihat kepulan cahaya putih, seperti ada yang memotret. Tahu-tahu saya sedang berlutut dan semuanya berputar dan saya tidak tahu di mana saya berada atau bagaimana saya sampai di sana."
BACA JUGA:Kejati DKI Jakarta Tangkap Mantan General Manager Finance & Accounting PT Shields Indonesia
Padgett berjalan terhuyung-huyung ke sebuah rumah sakit di seberang jalan. Dokter memberi tahu bahwa ia mengalami gegar otak dan pendarahan ginjal karena pukulan di perut.
"Mereka menyuntik saya dengan obat penghilang rasa sakit dan membolehkan saya pulang," kenangnya.
Tapi begitu di rumah, perilaku Padgett berubah dengan cepat dan dramatis. Ia mengalami cedera otak traumatis, yang dapat menyebabkan gangguan obsesif kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder, OCD).