Cara Dakwah
Sunan Kudus menggunakan empat pendekatan dalam menyebarkan agama Islam.
Pertama, Sunan Kudus melakukan pendekatan secara perlahan dengan membiarkan adat istiadat yang ada di masyarakat, dan mulai mengubahnya sedikit-demi sedikit. Ia juga mengedepankan jalan damai dan menghindari perpecahan selama berdakwah.
Selanjutnya, Sunan Kudus juga menghormati masyarakat Hindu untuk menarik perhatian mereka. Salah satunya dengan memberikan perintah agar tidak menyembelih sapi. Karena pada saat itu sapi adalah hewan yang disucikan oleh masyarakat setempat.
Larangan ini berawal dari cerita saat Sunan Kudus mendatangkan sapi dari India. Datangnya sapi itu membuat warga penasaran dan mendatangi Sunan Kudus. Karena dikira sapi itu akan disembelih.
Namun, ternyata ini adalah salah satu cara untuk menarik masyarakat agar memeluk Islam. Saat masyarakat sudah berkumpul, Sunan Kudus menceritakan bahwa dulu ia hampir mati karena kehausan. Lalu datanglah sapi menyusuinya.
Setelah itu ia mengatakan kepada masyarakat supaya tidak menyakiti sapi apalagi sampai menyembelihnya. Hal itu membuat masyarakat semakin tertarik padanya.
Kemudian Sunan menarik perhatian pemeluk agama Buddha, yaitu dengan memberikan nuansa Buddha pada setiap arsitektur bangunan. Misalnya seperti bangunan menara Kudus, yang memiliki corak bangunan Hindu-Buddha-Islam sampai saat ini.
Pendekatan terakhir adalah, memasukkan unsur-unsur Islami seperti maulidan pada setiap ritual masyarakat Jawa. Pada zaman dulu masyarakat kental dengan tradisi selamatan seperti mitoni hingga selamatan kematian.
(Fahmi Firdaus )