JAKARTA - Bisnis narkoba adalah bisnis ilegal, namun sejumlah orang kerap melakukannya. Mereka melakukan bisnis ilegal tersebut untuk meraup keuntungan yang besar. Para bandar narkoba ini pun berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian, meski mereka pernah menjadi buron selama beberapa tahun. Berikut bandar narkoba terbesar di dunia yang berhasil ditangkap aparat dilansir berbagai sumber.
1. Joaquin Archivaldo Guzman Loera
Joaquin Archivaldo Guzman Loera adalah mantan bandar narkoba Meksiko yang memimpin Kartel Sinaloa. Ia dikenal dengan berbagai nama samaran seperti El Chapo dan El Rapido. Ia memulai karier kriminalnya pada 1980 sebagai anggota kartel narkoba yang dipimpin oleh Miguel Angel Felix Gallardo. Mulai akhir 1980-an, El Chapo membangun kekuatannya sendiri sebagai pengedar narkoba. Kartel Sinaloa beroperasi di lima benua dan hampir 50 negara.
Baca juga: Truk Makanan Pajang Wajah Gembong Narkoba dengan Pizza El Chapo, Warganet: 'Mancing' Masalah
Hal ini menjadikannya sebagai organisasi perdagangan narkoba terbesar di dunia. Diketahui, Kartel Sinaloa terlibat dalam produksi serta distribusi ekstasi, ganja, heroin, metamfetamin. Pada 1993, El Chapo ditangkap di Guatemala dan dikembalikan ke Meksiko. El Chapo pernah berkali-kali kabur dari penjara. Hingga akhirnya pada 17 Juli 2019, ia divonis hukuman seumur hidup dengan 26 dakwaan terkait narkoba dan konspirasi pembunuhan.
Baca juga: Gembong Narkoba Terkuat di Meksiko Ditangkap, Jual Kokain 'Tesla dan Prada' Senilai Rp291 Miliar
2. Dairo Antonio Usuga
Dairo Antonio Usuga, atau dikenal dengan nama Otoniel, merupakan bandar narkoba. Ia berhasil ditangkap oleh Angkatan Bersenjata Kolombia selama operasi di pedesaan di wilayah Uraba Kolombia, Provinsi Antioquia pada Oktober 2021. Penangkapannya itu melibatkan lebih dari 500 anggota pasukan khusus Kolombia serta 22 helikopter. Otoniel dituduh memperdagangkan 180-200 ton kokain setahun. Selain itu, ia juga bertanggung jawab atas pembunuhan polisi hingga pelecehan seksual terhadap anak-anak. Diketahui, Otoniel menjadi kelompok perdagangan narkoba Clan del Golfo/Klan Teluk. Clan del Golfo menguasai 12 dari 32 provinsi Kolombia serta mempunyai 3.800 anggota. Pemerintah Amerika Serikat bahkan menawarkan hadiah sebesar USD5 juta untuk membayar informasi terkait penangkapan Otoniel.