Rusia Bantah Ikut Campur Pemilu AS, Sebut Komentar 'Koki Putin' Trolling

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 08 November 2022 12:21 WIB
Foto: Reuters.
Share :

MOSKOW – Moskow membantah klaim bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan paruh waktu Amerika Serikat (AS). Ketua Duma, parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa klaim itu hanyalah upaya Partai Demokrat AS untuk mencari alasan jika kalah pada pemilihan tersebut.

“Demokrat AS melakukannya lagi, menuduh Rusia ikut campur dalam pemilu. Kami melihat hal yang sama pada 2016, ketika (Donald) Trump menjadi Presiden AS,” kata Volodin di media sosial, Senin, (7/11/2022).

BACA JUGA: 'Koki Putin' Akui Telah Ikut Campur dalam Pemilihan di AS

“Pemilih Amerika tidak memilih Demokrat semata-mata karena masalah yang muncul karena mereka. Mereka harus mempertanggungjawabkan diri mereka sendiri,” sarannya sebagaimana dilansir RT.

Anggota parlemen senior itu merujuk pada sebuah laporan di New York Times (NYT) pada Minggu, (5/11/2022) yang merinci klaim oleh "peneliti keamanan siber" AS bahwa pemerintah Rusia sedang melakukan "operasi informasi untuk mempengaruhi pemilihan Amerika."

“Kampanye tersebut tidak hanya menunjukkan betapa rentannya sistem politik Amerika terhadap manipulasi asing, tetapi juga bagaimana penyedia disinformasi telah berevolusi dan beradaptasi dengan upaya platform media sosial utama untuk menghapus atau mengecilkan konten palsu atau menipu,” lapor NYT.

BACA JUGA: AS Gelar Pemilu Sela Krusial Pekan Depan, Berikut Beberapa Hal yang Perlu Diketahui

Sebelumnya, sekutu Presiden Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin mengatakan bahwa Rusia telah ikut campur dalam pemilihan di AS.

"Kami telah ikut campur (dalam pemilihan AS), kami ikut campur dan kami akan terus ikut campur. cara, seperti yang kita tahu bagaimana melakukannya. Selama operasi tepat kami, kami akan mengangkat kedua ginjal dan hati sekaligus," kata Prigozhin dalam posting di VKontakte, layanan semacam Facebook di Rusia.

Media Barat, termasuk Reuters dan Associated Press menyebut posting dari tokoh yang dijuluki sebagai “koki Putin” itu sebagai bentuk “pengakuan” dari Prigozhin. Namun, media Rusia menyebut komentar itu sengaja diposting Prigozhin sebagai bentuk trolling atau mengejek AS.

Klaim campur tangan pemilihan Rusia telah menjadi landasan upaya kampanye Hillary Clinton untuk menjelaskan mengapa dia gagal mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan 2016. Hillary menuduh Trump "berkolusi" dengan Rusia untuk masuk ke Gedung Putih.

Masa jabatan Trump dinodai oleh tuduhan, yang dipromosikan dengan penuh semangat oleh media yang memusuhi presiden. Penasihat khusus, Robert Mueller menyelidiki kecurigaan tersebut, tetapi laporannya 2019 tidak mengungkapkan konspirasi Trump-Rusia.

Moskow membantah ikut campur dalam politik domestik AS dan mengatakan bahwa itu digunakan sebagai kambing hitam dalam pertempuran politik AS.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya