Jepang Disebut Sebagai Negeri Matahari Terbit, Kok Bisa?

JAKARTA – Seperti yang banyak orang tahu, Jepang memiliki banyak julukan, salah satunya adalah Negeri Matahari Terbit atau 'Land of the Rising Sun'. Namun, masih banyak pula yang belum mengetahui makna dan alasan dibalik pemberian julukan tersebut.

Dilansir dari Japan Experience, jauh sebelum majunya perkembangan teknologi modern Jepang saat ini, tepat di era Kekaisaran China, seorang bangsawan Jepang bernama Shotoku mengubah nama Wa pada nama Jepang sebelumnya menjadi Nippon atau Nihon yang berarti Matahari Terbit.

 Baca juga: Latar Belakang Jepang Menjadi Negara Imperialis

Pergantian nama ini berawal ketika dirinya mendengar seorang utusan resmi dari China yang menyebut Jepang sebagai Nippon.

Baca juga:  Latar Belakang Jepang yang Ikut dalam Perang Dunia II, Ambisi Menguasai Wilayah Negara Tetangga

Alasan penyebutan itu merujuk pada wilayah Jepang yang berada di sekitar pesisir lautan Pasifik, tepat berada di sebelah timur Benua Asia, sehingga dianggap sebagai tempat pertama yang dapat menyaksikan matahari terbit.

• Kaitan Matahari dan Bendera Jepang

Ketika bendera nasional Jepang diresmikan pada tahun 1870, bendera berwarna putih dengan lingkaran berwarna merah di tengahnya itu disebut juga sebagai Hi no maru, yang berarti bendera lingkaran matahari.

• Matahari dalam Agama Jepang

Masyarakat beragama Buddha di Jepang, meyakini bahwa matahari dan bintang memiliki tempat khusus dan makna penting dalam agama yang mereka anut. Hal tersebut melekat kuat pada sosok dalam sejarah budha yakni Sakyamuni, yang berubah wujud menjadi makhluk mulia bercahaya.

Di Jepang, Dainichi Nyorai atau Matahari Agung juga menjadi dewa tertinggi para penganut kepercayaan Shingon. Membuktikan bahwa keberadaan matahari adalah sebuah simbol penting dalam sejarah Jepang.

(Susi Susanti)