BEIJING - China melaporkan rekor jumlah infeksi COVID-19 yang tinggi pada Kamis, (24/11/2022) dengan kota-kota di seluruh negeri memberlakukan penguncian lokal dan pembatasan lain yang berdampak pada prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Lonjakan jumlah infeksi, pada rekor tertinggi yang tidak terlihat sejak wabah di Shanghai awal tahun ini, mengurangi harapan investor bahwa China akan segera melonggarkan kebijakan nol-COVID yang kaku, bersamaan dengan penurunan di pasar properti. menggempur ekonomi.
Pembatasan itu juga berdampak pada warga China yang semakin frustrasi, serta produksi di pabrik-pabrik termasuk pabrik iPhone terbesar di dunia, yang telah diguncang bentrokan keras antara pekerja dan personel keamanan dalam perbedaan pendapat yang jarang terjadi.
Kepemimpinan China terpaku pada kebijakan nol-COVID, yang mencakup beberapa pembatasan paling ketat di dunia, dengan mengatakan perlu untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah sistem medis kewalahan.
Diwartakan Reuters, China mencatat 31.444 kasus COVID lokal baru untuk Rabu, (23/11/2022) memecahkan rekor yang tercatat pada 13 April, ketika Shanghai ditempatkan dalam penguncian (lockdown) seluruh kota yang berlangsung selama dua bulan.