Makna Rangkaian Adat Jawa dalam Prosesi Pernikahan Kaesang-Erina Gudono

Ary Wahyu Wibowo, Jurnalis
Sabtu 10 Desember 2022 09:45 WIB
Kaesang dan Erina (foto: dok IG Erina)
Share :

4. Siraman

 

Secara harafiah, siraman berarti mandi dengan air. Pada ritual ini, ada tujuh orang yang menyiramkan air ke sang pengantin. Nantinya, sang ayah mempelai wanita yang akan menyelesaikan ritual yang dilambangkan sebagai pembersihan diri sebelum menjalankan ritual selanjutnya yang lebih sakral. Selain bertugas mengakhiri siraman tersebut, sang ayah juga akan menggendong mempelai wanita menuju kamar pengantinnya.

5. Adol dawet

Selanjutnya terdapat ritual yang unik ini, Adol Dawet. Kedua orang tua menjual dawet sebagai hidangan kepada para tamu undangan yang telah hadir menyaksikan prosesi. Uniknya, jual beli dawet ini tidak dibayar dengan uang, melainkan dengan kreweng atau pecahan tembikar dari tanah liat.

Makna dibalik kreweng tanah liat ini tidak lain adalah sebagai tanda bahwa pokok kehidupan berasal dari bumi. Pada ritual ini, sang ibu akan melayani para pembeli, sedangkan sang ayah akan memayungi sang ibu. Ini bermakna pesan dari para orang tua untuk memberikan contoh kepada anak-anaknya bahwa di kemudian hari, mereka harus saling bergotong royong dalam membina rumah tangga.

6. Potong tumpeng

Tumpeng bisa jadi sudah banyak dikenal di Indonesia. Nasi yang dibentuk kerucut ini popular disajikan saat momen-momen besar sebuah keluarga. Tumpeng memang merupakan sajian nasi berbentuk kerucut dengan aneka lauk pauk yang ditata mengelilinginya di atas nampan bulat yang terbuat dari anyaman bambu.

Dalam ritual Jawa, tumpeng identik dengan simbol kemakmuran dan kesejahteraan karena bentuknya menyerupai gunung. Prosesi pemotongan tumpeng akan dilakukan oleh ayah dan ibu dengan mengambil bagian puncak tumpeng dan lauk pauknya.

7. Dulangan pungkasan

 

Ritual ini boleh jadi menjadi yang paling mengharukan bagi orang tua mempelai. Dalam dulangan pungkasan, dilakukan prosesi suapan terakhir oleh ayah dan ibu kepada calon pengantin. Ini menjadi tanda tanggung jawab terakhir dari orang tua kepada anaknya yang akan menikah. Sangat lumrah jika di saat ini, seorang ayah mengingat kembali putra atau putri kecil yang duduk di sampingnya, kini sudah dewasa, dan harus dia lepas. Tetes air mata bahagia, sangat wajar menetes.

8. Tanam rambut dan lepas ayam

Momen ini mungkin kerap terlewatkan dari perhatian orang di luar lingkaran keluarga terdekat pengantin, yaitu menanamkan potongan rambut kedua calon mempelai. Ini dimaksudkan agar segala hal buruk dijauhkan dari rumah tangga kedua anaknya.

Setelahnya akan dilanjutkan dengan pelepasan ayam jantan hitam yang menandai bahwa kedua orang tua telah mengikhlaskan anaknya hidup mandiri bagaikan seekor ayam yang sudah dapat mencari makanan sendiri.

 

9. Midodareni

Arti kata midodareni sendiri adalah bidadari, sehingga harapan dari ritual malam sebelum melepas masa lajang adalah sang pengantin wanita akan terlihat cantik esok harinya bak bidadari dari surga. Pada malam ini, pengantin wanita akan ditemani oleh pihak keluarga saja dan dilarang bertemu oleh calon suaminya karena ia akan menerima nasehat-nasehat yang berkaitan dengan pernikahan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya