Panic Buying! Warga China Rebutan Beli Buah Persik Kuning dan Lemon, Ternyata Dipercaya Bisa Lawan Covid

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 15 Desember 2022 08:52 WIB
Warga China rebutan membeli buah persik kuning (Foto: Future Publishing)
Share :

CHINAGelombang kasus Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya di China telah memicu 'panic buying' di kalangan warga untuk membeli dan menimbu obat demam, pereda nyeri, dan bahkan pengobatan rumahan seperti buah persik kalengan. Ini menyebabkan produk langka secara online dan juga offline atau di toko.

Pihak berwenang mengatakan pada Rabu (14/12/2022) bahwa mereka telah mendeteksi 2.249 kasus Covid-19 bergejala secara nasional melalui pengujian asam nukleat, 20% di antaranya terdeteksi di ibu kota Beijing. Laporan CNN dari kota menunjukkan jumlah kasus di ibu kota China bisa jauh lebih tinggi dari yang tercatat.

Permintaan obat demam dan flu, seperti Tylenol dan Advil, melonjak secara nasional karena orang-orang bergegas menimbun obat di tengah kekhawatiran mereka akan tertular virus.

BACA JUGA: RS Kewalahan Akibat Lonjakan Gelombang Infeksi, China Didesak Tambah Unit ICU dan Buka Klinik Demam

Sementara itu, buah persik kuning kalengan, dianggap sebagai makanan yang sangat bergizi di banyak bagian China, telah diburu oleh orang-orang yang mencari cara untuk melawan Covid. Produk ini terjual habis di banyak toko online.

BACA JUGA: Panic Buying, Warga China Borong dan Timbun Obat-obatan hingga Alat Uji Usai Kebijakan Covid Dilonggarkan

Popularitasnya yang melonjak tiba-tiba mendorong Dalian Leasun Food, salah satu produsen makanan kaleng terbesar di negara itu, untuk mengklarifikasi di sebuah pos Weibo bahwa buah persik kuning kalengan tidak memiliki efek pengobatan.

“Persik kuning kalengan ≠ obat-obatan!” kata perusahaan itu dalam postingan yang diterbitkan Jumat (9/12/2022), dikutip CNN.

“Pasokan cukup, jadi tidak perlu panik. Tidak perlu terburu-buru untuk membeli,” lanjutnya.

The People’s Daily, corong Partai Komunis, juga mencoba meluruskan hal itu dengan menerbitkan posting panjang Weibo pada Minggu (11/12/2022). Posting-an ini mendesak masyarakat untuk tidak menimbun buah persik karena buah ini tidak berguna dalam mengurangi gejala penyakit.

Tak hanya buah kersik kuningan yang diburu, warga juga diketahui memborong buah lemon. Global Times melaporkan bahwa lemon telah terjual habis di beberapa platform perbelanjaan, serta "teh rasa lemon, permen rasa lemon, dan air soda rasa lemon".

Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tidak menimbun pasokan medis. Pada Senin (12/12/2022), pemerintah kota Beijing memperingatkan penduduk bahwa pihaknya menghadapi "tekanan besar" untuk memenuhi permintaan obat dan layanan medis karena kepanikan membeli dan masuknya pasien di klinik.

Pemerintah kota mendesak masyarakat untuk tidak menimbun obat-obatan atau menelepon layanan darurat jika mereka tidak memiliki gejala.

Meningkatnya permintaan dan kekurangan pasokan obat Covid telah memicu saham produsen obat.

Saham Xinhua Pharmaceutical yang terdaftar di Hong Kong, produsen ibuprofen terbesar di China, telah naik 60% dalam lima hari terakhir. Saham sejauh ini melonjak 147% dalam dua minggu pertama bulan ini.

“Lini produksi perusahaan kami beroperasi dengan kapasitas penuh, dan kami bekerja lembur untuk memproduksi obat-obatan yang sangat dibutuhkan, seperti tablet ibuprofen,” kata Xinhua Pharmaceutical, Senin (12/12/2022).

Ibuprofen adalah obat antiinflamasi yang digunakan untuk mengobati nyeri dan demam. Ia juga dikenal sebagai Advil, Brufen, atau Fenbid.

Kekurangan obat telah menyebar dari China daratan ke Hong Kong, wilayah administratif khusus yang memiliki sistem pemerintahan lokal terpisah. Pada Minggu (11/12/2022), kepala kesehatan kota mengimbau masyarakat untuk tidak panik membeli obat flu yang tidak mereka butuhkan dan mengimbau warga "untuk tidak bertindak berlebihan".

Di beberapa toko obat Hong Kong, obat demam seperti Panadol, merek lokal Tylenol, telah habis terjual. Sebagian besar pembeli diketahui mengirimkan obat-obatan ke keluarga dan teman mereka di daratan.

Saham Guizhou Bailing Group Pharmaceuticals yang terdaftar di Shenzhen, yang dikenal membuat sirup obat batuk, telah naik 21% minggu ini dan naik 51% sepanjang bulan ini. Yiling Pharmaceutical, produsen tunggal Lianhua Qingwen, obat tradisional Tiongkok yang direkomendasikan pemerintah untuk mengobati Covid, juga melonjak lebih dari 30% dalam sebulan terakhir.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya