Namun, Kartimin salah mengerti. Dia langsung melepas pengaman senapan AR 15, membidik, dan menembak tawanan TII dari jarak 5 meter. Kontan, tawanan tersungkur menemui ajal karena bagian dadanya tertembus peluru caliber 5,56 dari senapan AR 15. Loemy sangat marah dan langsung menampar Agen Kartimin dua kali sambil berteriak “Kenapa ditembak…!”.
Kartimin tidak kalah terkejut dengan reaksi komandannya dan dengan nada lugu bertanya, “Lho bukannya bapak menyuruh saya menembaknya dengan kode perintah tadi?”.
Loemy segera menyadari bahwa perintahnya salah diterjemahkan. Masih dengan rasa kesal, dia memerintahkan dua anak buahnya mengurus jenazah tawanan tadi.
Diketahui, pangkat terakhir Loemy di korps Bhayangkara adalah Irjen Pol. Jenderal polisi lulusan sekolah Okinawa ini merupakan salah satu komandan legendaris pasukan Resimen Pelopor Brimob, selain mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo.