NEPAL – Nepal mengalami bencana udara terburuk di negara itu dalam tiga dekade saat pesawat Yeti Airlines yang membawa 72 orang jatuh di Pokhara, diyakini tanpa ada korban yang selamat. Pemerintah Nepal telah mengumumkan satu hari berkabung bagi para korban dari musibah itu.
Rekaman video menunjukkan pesawat ATR72 nahas itu meluncur tajam saat mendekati bandara Pokhara. Pesawat itu kemudian jatuh dan terbakar di sisi bukit di dekat bandara Pokhara, dengan separuh badannya jatuh ke ngarai Sungai Seti.
Laporan TV lokal menunjukkan penyelamat berjuang di sekitar bagian pesawat yang hangus yang jatuh ke tanah di ngarai Sungai Seti, lebih dari satu kilometer dari bandara untuk mencari korban. Sejauh ini 68 jasad korban telah ditemukan namun beberapa sumber mengatakan semua orang di dalam pesawat telah dinyatakan tewas.
Perdana Menteri (PM) Nepal menyatakan Senin (16/1/2023) sebagai hari berkabung nasional, dan pemerintah membentuk panel untuk menyelidiki penyebab bencana tersebut.
Kecelakaan penerbangan kerap terjadi di Nepal, seringkali karena landasan pacu yang jauh dan perubahan cuaca yang tiba-tiba yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya. Negara Himalaya itu juga memiliki beberapa gunung paling menakjubkan di dunia, menciptakan medan yang paling sulit untuk dinavigasi.
Baca Berita Selengkapnya: Bencana Udara Terburuk Selama 3 Dekade, Nepal Berkabung 68 Orang Meninggal Akibat Pesawat Jatuh dan Terbakar
(Rahman Asmardika)