Tentara Israel juga mengatakan akan memperkuat jumlah pasukan di Tepi Barat yang diduduki.
"Ketika warga sipil memiliki senjata, mereka dapat membela diri," kata Menteri Keamanan Nasional sayap kanan yang kontroversial, Itamar Ben-Gvir, kepada wartawan di luar rumah sakit Yerusalem, dikutip BBC.
Kabinet keamanan mengatakan langkah-langkah itu akan mencabut hak atas jaminan sosial keluarga teroris yang mendukung terorisme.
Proposal tersebut sejalan dengan proposal dari sekutu politik sayap kanan Netanyahu, yang mengizinkannya untuk kembali berkuasa bulan lalu.
Pengumuman itu muncul setelah polisi Israel mengatakan seorang anak laki-laki Palestina berusia 13 tahun berada di balik penembakan di lingkungan Silwan Yerusalem pada Sabtu (28/1/2023) yang menyebabkan seorang ayah dan anak Israel terluka parah.
Seorang juru bicara kepolisian Israel sebelumnya mengatakan penyerang menyergap lima orang saat mereka sedang salat, menyebabkan dua orang dalam "kondisi kritis". Anak berusia 13 tahun itu ditembak dan terluka oleh orang yang lewat dan ditahan di rumah sakit.
Dalam penembakan terpisah pada Jumat (27/1/2023) di sebuah sinagoga di Yerusalem Timur, tujuh orang tewas dan sedikitnya tiga lainnya terluka saat mereka berkumpul untuk berdoa pada awal Sabat Yahudi. Pria bersenjata itu ditembak mati di tempat kejadian.