KABUL - Pemerintahan Taliban Afghanistan akan mengirim sekira Rp2,5 miliar bantuan ke Turki dan Suriah untuk membantu tanggapan terhadap gempa dahsyat berkekuatan M 7,8 yang melanda kedua negara itu minggu ini, menurut pernyataan kementerian luar negeri.
Afghanistan berada dalam cengkeraman krisis ekonomi dan kemanusiaan yang parah dan merupakan lokasi salah satu program bantuan kemanusiaan terbesar PBB. Taliban mengambil alih pada 2021 ketika pasukan asing pimpinan Amerika Serikat (AS) mundur dari Afghanistan, memicu penegakan sanksi pada sektor perbankannya, dan tidak ada negara yang secara resmi mengakui pemerintahannya.
"Keemiran Islam Afghanistan ... mengumumkan paket bantuan masing-masing 10 juta Afghani (sekira Rp1,6 miliar) dan 5 juta Afghani (sekira Rp838 juta) ke Turki dan Suriah atas dasar kemanusiaan bersama dan persaudaraan Islam," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Taliban yang dilansir Reuters.
Pada Rabu, (8/2/2023) jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat itu di Turki dan Suriah telah melonjak menjadi lebih dari 12.000 orang. Tim penyelamat bekerja melawan waktu dalam kondisi musim dingin yang keras untuk menggali korban selamat dari puing-puing bangunan yang runtuh.
Puluhan ribu penyintas dan korban luka banyak orang kehilangan rumah dalam suhu yang sangat dingin.
Di Afghanistan, ratusan orang juga tewas dalam beberapa pekan terakhir karena cuaca dingin dan krisis ekonomi.
Banyak kelompok bantuan telah menangguhkan sebagian operasinya karena pemerintahan Taliban memutuskan bahwa sebagian besar pekerja LSM perempuan tidak dapat bekerja, membuat badan-badan tersebut tidak dapat menjalankan banyak program di negara konservatif itu. Para diplomat Barat mengatakan mereka tidak akan mempertimbangkan untuk mengakui secara formal pemerintahan tersebut kecuali jika hal itu mengubah arah hak-hak perempuan.
Terlepas dari pemotongan dana pembangunan yang pernah menjadi tulang punggung anggaran negara Afghanistan, Bank Dunia mengatakan dalam sebuah laporan bahwa administrasi Taliban telah meningkatkan ekspor - beberapa di antaranya batu bara ke negara tetangga Pakistan - dan pengumpulan pendapatan tetap kuat, termasuk dari bea cukai dan royalti pertambangan.
(Rahman Asmardika)