PASURUAN - Banjir merendam wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Saat duka bencana alam melanda, lima orang warga terdampak banjir kembali terkena musibah, yakni dipatok ular.
Para korban gigitan reptil itu terpaksa harus dilarikan ke RSUD Grati. Hingga Sabtu 11 Februari 2023 sore, ada lima warga yang digigit ular.
BACA JUGA:Waspada Banjir, Pintu Air Pasar Ikan Siaga 3
Banjir melanda tiga kecamatan masing-masing, Kecamatan Rejoso, Winongan dan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Dua orang korban gigitan ular sudah dizinkan pulang oleh tim medis karena kondisinya sudah berangsur membaik. Sementara ketiga korban lainnya masih menjalani perawatan medis di RSUD dengan luka di tangan dan kaki.
BACA JUGA:Banjir Terjang Banyuwangi, BPBD Catat 877 Rumah Warga Terdampak
Dari data BPBD Kabupaten Pasuruan, lima warga yang dipatok ular berasal dari wilayah yang berbeda, yakni Nguling, Grati, Winongan, sampai ada yang dari Malang.
Di Desa Wotgalih, Kecamatan Nguling, Kabupaten setempat, seorang bocah dipatok ular saat tengah bermain. Sementara di Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, seorang pria bernama Yahya dipatok setelah menangkap ular saat hendak membantu evakuasi warga.
Kemudian, ada pula warga yang digigit ular saat sedang kerja bakti. Tak hanya itu, pemotor asal Malang melindas ular dan digigit di kakinya saat banjir di wilayah Kecamatan Winongan.
"Fenomena banjir berbeda, kali ini ada warga digigit ular," ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris.
Atas kejadian ini, Pemkab Pasuruan menggratiskan biaya pengobatan pada pasien tergigit ular dengan memberi bantuan dan mendoakan agar lekas sembuh bisa pulang ke rumahnya masing-masing.
"Ini kejadian luar biasa dan kami sudah melakukan silaturahmi," ujar Wabup Pasuruan, Mujib Imron.
Sementara itu, tim relawan banjir dan BPBD Kabupaten Pasuruan mengimbau agar penduduk terdampak banjir lebih waspada dan hati-hati terhadap ancaman ular dan hewan liar lainnya pada saat banjir.
Meluapnya air Sungai Rejoso menjadi penyebab banjir mengakibatkan habitat tempat tinggal ular juga terendam banjir dan keluar terseret derasnya air.
(Arief Setyadi )