CHINA – China menuduh Amerika Serikat (AS) menerbangkan balonnya sendiri di atas China. Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Senin (13/2/2023) bahwa AS) telah menerbangkan balon ke wilayah udaranya lebih dari 10 kali dalam setahun terakhir.
“Tidak jarang juga AS secara ilegal memasuki wilayah udara negara lain,” kata juru bicara Wang Wenbin kepada wartawan, dikutip BBC.
BACA JUGA: Gedung Putih Bela Keputusan Tembak Jatuh Benda Terbang, Demi Kepentingan Rakyat
Berbicara dari Gedung Putih, juru bicara John Kirby langsung membantah tuduhan tersebut.
"Kami tidak menerbangkan balon pengintai di atas China. Saya tidak mengetahui adanya pesawat lain yang kami terbangkan ke wilayah udara China,” ujarnya.
BACA JUGA: Kian Tegang, AS: Balon China Dilengkapi Banyak Antena Kumpukan Data Intelijen dan Sinyal Komunikasi
Gedung Putih juga mengatakan keputusannya untuk menembak jatuh tiga objek yang terbang di atas wilayah udara Amerika Utara akhir pekan ini adalah "karena sangat berhati-hati".
Kirby mengatakan benda-benda itu menimbulkan ancaman bagi penerbangan komersial dan dijatuhkan demi "kepentingan terbaik" rakyat Amerika.
Dikutip BBC, AS sedang meneliti wilayah udaranya lebih dekat sejak serangan balon mata-mata yang dicurigai dari China baru-baru ini.
Seperti diketahui, pada 4 Februari lalu, sebuah balon ketinggian tinggi jatuh di lepas pantai Carolina Selatan setelah bergerak selama berhari-hari di atas benua AS.
Pejabat AS mengatakan itu berasal dari China dan telah digunakan untuk memantau situs militer yang sensitif, tetapi China membantah objek itu digunakan untuk memata-matai dan mengatakan itu adalah perangkat pemantau cuaca yang tersesat.
Sejak insiden pertama itu, jet tempur Amerika telah menembak jatuh tiga objek ketinggian lebih lanjut dalam beberapa hari - di atas Alaska, wilayah Yukon Kanada, dan Michigan - dan pemerintah berada di bawah tekanan untuk menjelaskan objek apa itu.
(Susi Susanti)