Sementara untuk kerusakan fasilitas sosial dan fasilitas umum terdiri dari sekolah 1, jembatan 2, dan jalan 18, dan penyebab utamanya adalah karena bencana tanah longsor.
"Selama periode kebencanaan itu, jumlah jiwa yang terdampak bencana totalnya ada 779, dan jiwa yang terancam bencana 154," ujar Kepala Pelaksana BPBD KBB Jarot Prasetyo didampingi petugas lapangan Suheri, Sabtu (25/3/2025).
Diakuinya, selama periode Januari-Maret 2023 cuaca ekstrem masih terjadi karena hujan masih sering turun dan disertai angin kencang. Pihaknya menyiagakan petugas piket selama 24 jam untuk merespons dan turun ke lapangan ketika ada laporan kebencanaan masuk.
Fenomena cuaca yang tidak menentu dan kerap berubah dalam waktu singkat, dikhawatirkan berpotensi memicu terjadinya bencana. Terlebih di wilayah KBB yang memiliki kerawanan cukup tinggi terhadap bencana longsor, banjir bandang, dan angin puting beliung, pergerakan tanah, ataupun kebakaran.
"Cuaca ekstrem seperti hujan dan angin kencang masih akan terjadi, masyarakat harus tetap waspada dan mengungsi ke tempat aman atau lapor ke petugas terkait ketika melihat ada potensi bakal terjadi bencana," katanya.
(Arief Setyadi )