“Mereka tidak pernah meminta kami, kami tidak menyediakannya,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa TikTok memindahkan datanya ke AS, untuk disimpan di AS oleh perusahaan Amerika Oracle.
“Jadi risikonya akan serupa dengan pemerintah mana pun yang pergi ke perusahaan Amerika, meminta data,” katanya.
Namun, pemerintah barat tetap skeptis.
“TikTok harus diakhiri dengan satu atau lain cara,” terang Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan kepada Kongres awal bulan ini dalam sidang terpisah, pada hari yang sama Chew bersaksi.
“Jelas, kami, pemerintah, dan lainnya menghadapi tantangan yang ditimbulkannya dan sedang mengambil tindakan untuk mengatasinya,” lanjutnya.
CNN telah menghubungi TikTok untuk memberikan komentar.
(Susi Susanti)