Saat pasukan dari kedua bangsawan Mataram itu bertemu, pertempuran pun pecah. Namun, karena pasukan Tumenggung Bahurekso jauh lebih besar, maka pihak Dipati Ukur pun dapat dengan mudah dikalahkan.
Namun, Dipati Ukur dan beberapa pengikutnya berhasil meloloskan diri lalu bersembunyi di Gunung Lumbung yang berlokasi di kawasan Batulayang, Cililin, Bandung Barat. Di sana, mereka membangun sebuah perkampungan dan tinggal bersama sekitar 1.000 orang pengikut beserta keluarganya.
Dipati Ukur sempat mendapat beberapa serangan lainnya dari pasukan Mataram hingga akhirnya tertangkap dan dijatuhi hukuman mati di Mataram pada 1632.
Baca Berita Selengkapnya: Kalah Melawan VOC, Pemimpin Pasukan Mataram Membelot Perangi Sultan Agung
(Rahman Asmardika)