JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengutuk tindakan brutal polisi dan aparat keamanan Israel yang menyerbu masuk Masjid Al Aqsa dengan gas air mata yang terjadi awal pekan ini. Penyerbuan di bulan suci Ramadhan ini menyebabkan sejumlah jamaah terluka dan ratusan orang ditangkap.
“Indonesia mengutuk tindak kekerasan aparat keamanan Israel di Masjid Al-Aqsa di bulan suci Ramadhan yang menyebabkan sejumlah jemaah terluka dan penangkapan ratusan lainnya,” demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) di Twitter, Rabu, (5/4/2023).
Indonesia menyebut tindakan Israel ini telah menodai kesucian Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci bagi umat Muslim dunia. Penyerbuan ini juga berpotensi memicu eskalasi konflik yang lebih besar.
“Tindakan ini sungguh menyakiti perasaan umat Muslim dunia, pelanggaran nyata terhadap kesucian Al-Aqsa dan akan memicu eskalasi konflik dan kekerasan.”
Terkait kejadian terbaru ini, Pemerintah Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dunia internasional untuk mengambil tindakan terhadap Israel. Tindakan yang segera diperlukan untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap Masjid Al Aqsa.
“Indonesia mendesak PBB dan dunia internasional segera mengambil langkah nyata guna menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran Israel terhadap Al-Aqsa.”
Dilaporkan sebelumnya, polisi Israel menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem menggunakan granat kejut dan gas air mata pada Rabu. Penyerbuan ini terjadi sehari setelah pasukan Israel memasuki masjid menggunakan granat kejut dan gas air mata serta peluru karet dan pentungan.
Saluran televisi Al Mayadeen melaporkan, polisi Israel menahan lebih dari 400 orang di masjid Al Aqsa sementara sekira seratus orang lainnya mengalami luka-luka.
Angkatan udara Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza setelah sembilan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel sebagai respons atas tindakan brutal polisi Zionis di Masjid Al Aqsa. Salah satu roket menghantam sebuah pabrik di zona industri di Kota Sderot.
(Rahman Asmardika)