JAKARTA - Menjadi sukses tak selama harus ditopang dari privilege dengan latar belakang keluarga kaya. Hal itu dibuktikan oleh Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
Ayah Opung -sapaan akrabnya-, merupakan seorang sopir bus. Dari hidup yang serba kekurangan itu, Luhut berhasil menjadi jenderal TNI yang melegenda di Kopassus.
Luhut dilahirkan di Simargala, Toba Samosir, Sumatera Utara pada 28 September 1947. Masa kecilnya, ia bersama orangtuanya harus menjalani kehidupan penuh perjuangan.
Ayah Luhut, Bonar Pandjaitan adalah seorang sopir bus dari Medan, Bukittinggi, hingga Padang. Sedangkan ibunya, Siti Frida Naiborhu adalah seorang ibu rumah tangga. Memiliki latar belakang dari keluarga sederhana, masa kecil Luhut bisa dikatakan cukup sulit.
Kala itu, dirinya dan keluarganya memutuskan merantau ke Pekanbaru, Riau, dan tinggal di wilayah Rumbai.
Di perantauan itu, ayah Luhut kemudian bekerja sebagai karyawan Caltex, sebuah perusahaan minyak dan gas yang saat ini bernama Chevron. Perusahaan tersebut memiliki yayasan pendidikan bernama Cendana yang memiliki sekolah SD hingga SMP.
Dari situlah pendidikan formal pertama Luhut diperoleh. Selanjutnya Luhut bersekolah di SMA Negeri 1 Pekanbaru tapi kemudian dipindahkan oleh orangtuanya ke SMA Penamburan, Bandung karena nakal dan salah bergaul.
Lulus SMA, Luhut melanjutkan pendidikan ke Akademi Angkatan Bersenjata (Akabri) pada 1967. Tiga tahun kemudian ia lulus dengan meraih penghargaan Adhi Makayasa atau lulusan terbaik.