Bicara soal Capres, Wiranto Ungkap 3 Kriteria Pemimpin Ada pada Diri Prabowo

JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Wiranto dikunjungi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di kediamannya, kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2023).

Kedatangan Prabowo disambut langsung Wiranto. Di militer, Wiranto merupakan senior Prabowo.

Prabowo mengatakan, kedatangannya ke kediaman Wiranto sebagai ajang silaturahmi Idul Fitri 1444 H.

"Saya hari ini terima kasih dengan hormat diterima Pak Wiranto senior saya, pernah Panglima saya, pendahulu saya sebagai Menteri Pertahanan jadi saya merasa adat kita tradisi kita suasana baik, suasana Lebaran kami halal-bihalal," kata Prabowo.

Kehadiran Prabowo disambu bahagia oleh Wiranto. Ia merasa senang, dan memastikan bahwa tradisi silaturahmi saat lebaran agar terus dijaga dan dirawat untuk mempererat persaudaraan.

"Yang pasti hari ini saya senang sekali berbahagia sekali bisa ketemu Pak Prabowo, Pak Syafri Syamsuddin dan kawan lainnya. Karena ini masih dalam suasana lebaran kita dianjurkan untuk terus bersilaturahmi memperat persaudaraan," kata Wiranto.

Dalam momen tersebut, Wiranto bernostalgia saat dirinya masih di militer bersama Prabowo. Mereka menjadi prajurit yang memperjuangkan negeri ini.

Namun, sekarang juga masih bersama dalam ikatan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami bersama-sama di pemerintahan Pak Jokowi, beliau jadi Menteri Pertahanan saya jadi Wantimpres. Tentunya banyak hal yang perlu kita sinkronkan ya untuk bagaimana melanjutkan pengabdian kita di pemerintahan saat ini walaupun," kata Wiranto.

Wiranto turut menyingung soal pencapresan Prabowo di 2024. Dari empat figur calon presiden Indonesia, Wiranto meyakini bahwa Prabowo figur capres yang mumpuni.

"Dari empat Presiden yang saya ikuti saya tahulah prinsip-prinsip seorang calon presiden paling tidak, pertama dia punya pengalaman lengkap, kesetiaan pada NKRI, Pancasila dan UUD 45, katanya.

Kedua, memahami betul permasalahan domestik dan internasional, harus mau dan mampu melaksanakan itu mampu belum cukup, harus mau.

Kemudian ketiga, yang terpenting adalah bisa untuk bersedia membangun kesinambungan pembangunan negeri ini. Ibarat membangun rumah, pondasi dibangun, tembok dibangun, tidak perlu dirubuhkan lagi tinggal nambah atapnya jadi perlu kesinambungan.

"Nah, Prabowo di pemerintahan sekarang cukup lama dengan Pak Jokowi paham betul masalah itu, dengan demikian masalah kesinambungan pembangunan beliau pasti paham betul apa yang perlu ditambahkan disempurnakan dan sebagainya," pungkasnya.

(Arief Setyadi )