GROBOGAN – Keributan terjadi antara ratusan pesilat dari dua perguruan yakni Setia Hati Terate (PSHT) dan Pendekar Kera Sakti di Grobogan, Jawa Tengah.
Kedua kelompok diketahui baku hantam dan lempar dengan menggunakan batu. Akibatnya puluhan pesilat mengalami luka akibat terkena timpukan batu. Tak hanya itu, puluhan rumah dan sebuah mobil yang di parkir di halaman rumah warga mengalami kerusakan.
Berikut 5 fakta aksi baku hantam tersebut:
1. Awal mula bentrok
Bentrokan ini disebut-sebut berawal dari dalam gedung wilayah Kuwu, Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah. Kala itu, perguruan Kera Sakti sedang mengadakan acara. Terlihat beberapa anggota Kera Sakti menghajar dan mengeroyok seorang pemuda dengan menendang keluar dari parkiran Gedung.
Polres Grobogan, Jawa Tengah masih menyelidiki motif bentrokan tersebut.
2. Bentrok di tengah jalan
Melalui video amatir yang direkam seorang warga menunjukkan ratusan pesilat dari dua perguruan yakni PSHT dan Kera Sakti tengah bentrok di tengah jalan Gabus menuju Blora. Tepatnya di Desa Tlogotirto, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jawa Tengah.
3. Lempar batu-batuan
Kedua kelompok terlihat saling serang dan hantam dengan menggunakan batu-batuan. Bahkan terlihat seorang pesilat lari mendekati rombongan sepeda motor dan langsung memukul kepala pengendara. Setelah memukul, seorang pesilat ini langsung kabur. Seluruh kendaraan yang melintas dari arah Cepu, Blora dan Grobogan dihadang dan dihentikan para pesilat.