Kenapa Seragam Tentara Loreng? Ini Asal Usulnya!

Nanda Aria, Jurnalis
Jum'at 19 Mei 2023 07:08 WIB
Ilustrasi/ Doc: Istimewa
Share :

Tak ketinggalan Waffen SS atau Pasukan Partai Nazi Jerman juga gemar menggunakan berbagai pola loreng lainnya di masa Perang Dunia II. Macam Rauchtarnmuster (pola smoke) yang sudah eksis sejak 1939, “Palmenmuster” (pola pohon palem) pada 1941, “Beringtes Eichenlaubmuster” (pola daun oak) 1942, serta “Erbsenmuster” (pola kacang polong) 1944-1945.

Amerika Serikat sendiri sedianya sejak 1942, sudah punya seragam pola loreng “Frog Skin” atau kulit kodok. Tapi penggunannya di Perang Dunia II Front Eropa, dibatalkan karena sering saru dengan pola loreng milik Jerman Nazi, hingga hanya digunakan Korps Marinir di Front Pasifik.

Pola loreng itu juga sempat dipakai tentara Belanda di Indonesia pasca-Perang Dunia II. Pola Flecktarn milik Jerman sekarang berkembang berbagai versi dan masih dipakai beberapa pasukan negara lainnya selain Jerman.

Sementara untuk TNI, saat ini setiap matra punya pola loreng tersendiri. Padahal dulu masih disamakan lho, yakni dengan pola loreng DPM-95 (Disruptive Pattern Material), sebagaimana yang juga dipakai tentara Inggris atau berbagai tentara di sejumlah eks koloni Inggris.

Selain DPM, pola loreng yang juga cukup banyak dipakai tentara lain dan terutama Amerika Serikat, adalah Woodland yang juga punya berbagai varian. Selain itu juga ada pola digital berbagai varian yang perintisnya adalah militer Kanada.

Pola digital CADPAT (Canadian Disruptive Pattern) ini, didesain sejak 1988 dan digunakan demi mengurangi deteksi alat-alat night vision atau alat pelacak gelap di malam hari.

(Nanda Aria)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya